TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tercatat 1.607 Anak Tidak Sekolah, Dikbud Madiun Verifikasi Data

Dinilai terjadi kesalahan data dari desa

Ilustrasi pekerja anak. ANTARAFOTO

Madiun, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Madiun bakal melakukan pengecekan ulang terhadap data anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan. Sebab, berdasarkan laporan dari sekolah yang tersebar di 15 wilayah kecamatan jumlahnya dinilai terlalu tinggi, yakni 1.607 anak. 

Jumlah sebanyak itu rencananya bakal dikeluarkan sebagai hasil pendataan 2019 oleh Dikbud. Namun belum dilakukan lantaran selisih angkanya mencapai lebih dari 1.000 anak bila dibandingkan hasil pendataan 2018. Kala itu, anak usia sekolah yang tak melanjutkan belajar di lembaga pendidikan hanya tercatat 16 anak. 

1. Melibatkan Dispendukcapil untuk cek data

IDN Times / Larasati Rey

Kepala Dikbud Kabupaten Madiun Puji Wahyu Widodo mengatakan, untuk pengecekan data, pihaknya akan melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil). Sebab, salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) itu dinilai memiliki data lebih valid tentang penduduk, termasuk anak usia sekolah. 

"Akan kami verifikasi lagi data (anak usia sekolah yang tidak belajar di lembaga resmi) yang kami terima dari pemerintahan desa," ujar Widodo, Jumat (24/1).

Baca Juga: Pemkab Madiun Selaraskan Sekolah Umum dengan Madrasah  

2. Ada beberapa data yang dinilai janggal

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Dikbud, sebanyak 1.607 anak tidak sekolah itu terdata mulai usia SD, SMP, hingga SMA/SMK. Setelah diperiksa, ada sejumlah data yang dinilai janggal. Indikatornya seperti jumlah anak usia sekolah di Desa Krandegan, Kecamatan Kebonsari tercatat sebanyak 138. Sementara ada 300 anak yang dinyatakan tidak bersekolah. 

Kejanggalan ini dinilai karena terjadi kesalahan penulisan data oleh pemerintah desa yang dikirim ke Dikbud. Selain karena kekeliruan penulisan, data 1.067 anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan dinilai tipis kebenarannya. Sebab, pemerintah telah menggelontorkan bantuan bagi siswa untuk mendapat pendidikan secara gratis. 

Baca Juga: Terus Meningkat, Hingga Hari Ini Sudah 12 Warga Madiun Terjangkit DBD

Berita Terkini Lainnya