PPDB Ditutup, Beberapa SMA di Kabupaten Madiun Kekurangan Murid
Karena berada di dekat daerah lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun,IDN Times – Jadwal penerimaan peserta didik baru (PPDB) sudah ditutup pada Sabtu (22/6) pukul 00.00. Namun, hingga Senin (24/6), sejumlah SMA Negeri di Kabupaten Madiun masih kekurangan calon siswa. Kondisi ini dialami sekolah yang berdekatan dengan wilayah daerah lain, seperti Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Bojonegoro.
Salah satunya, SMA Negeri 1 Wungu yang hanya berhasil menjaring 118 dari pagu 140 calon siswa. Sebanyak 61 di antaranya dijaring melalui jalur online dan 57 lainnya dari jalur langsung atau offline. “Kami masih akan menerima pendaftaran secara offline sampai besok yang bertepatan dengan jadwal terakhir daftar ulang,” kata Kepala SMA Negeri 1 Wungu Ritul Idha Djarwati.
1. Tetap terima pendaftaran offline hingga besok
Penerapan itu, ia melanjutkan, seperti yang dilakukan pada PPDB pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab, sekolah itu dinyatakan sebagai ‘pelarian’ bagi calon siswa yang tidak diterima di lebaga pendidikan tinggi di wilayah Kota Madiun.
Secara geografis, ia menuturkan, SMA Negeri Wungu memang berada di wilayah Kabupaten Madiun. Namun, sebagian besar warga di kecamatan itu memprioritaskan mendaftar di sekolah di wilayah Kota Madiun. Selain faktor akses transportasi yang lebih mudah juga karena image kualitas pendidikan dan gengsi sosial.
“Mohon maaf, rata-rata yang sekolah di sekolah kami anak kurang mampu secara ekonomi. Kalau anak dokter, saya kira tidak mau sekolah di tempat kami,” ungkap Ritul.
Baca Juga: Komisi X DPR RI: PPDB Sistem Zonasi Dilaksanakan Secara Bertahap