Melihat Cagar Budaya Masjid Sewulan di Kabupaten Madiun
#RamadanMasaKini Berasal dari kata seribu bulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun IDN Times - Di Kabupaten Madiun terdapat lokasi wisata religi yang sekaligus tercatat sebagai cagar budaya. Tempat itu dikenal dengan nama Masjid Sewulan yang berasal dari dua suku kata dalam bahasa Jawa, yakni sewu dan wulan. Adapun arti dalam bahasa Indonesia adalah seribu bulan.
Dua kata itu identik dengan Ramadan. Pada salah satu malam bulan puasa ini memiliki keutamaan lebih baik yang sama dengan seribu bulan atau Lailatul Qadar. Sesuai namanya, masjid kuno yang berlokasi di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan ini memang dibangun pada bulan puasa tahun 1742 Masehi.
1. Dulunya merupakan tanah perdikan dari Paku Buwono II
Pemerhati budaya di Desa Sewulan, Muh.Baidowi, mengatakan bahwa pendiri masjid itu adalah RM Bagus Harun atau Kiai Ageng Basyariyah. Tokoh ini merupakan Keturunan ke-13 Prabu Brawijaya V yang diberi hadiah oleh Paku Buwono II di Kartosuro karena berhasil merebut kekuasaan dari tangan pemberontak tentara Tionghoa.
Berkat keberhasilan itu, Bagus Harun mendapatkan hadiah berupa tanah perdikan (bebas pajak) dari Paku Buwono II dengan luas sekitar 1.000 hektare. “Karena beliau (Bagus Harun) seorang ulama, maka bangunan yang didirikan pertama adalah masjid ini,” ujar Baidowi sembari menyatakan bahwa Bagus Harun merupakan murid Kiai Ageng Besari dari Pondok Pesantren Tegalsari, Ponorogo.
Baca Juga: Masjid Sabilillah, Monumen untuk Mengenang Pejuang Kemerdekaan
Baca Juga: Sempat Terbengkalai, MAS Kini Jadi Masjid Terbesar Kedua Nasional