TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hampir Rp200 Juta, Proyek Jembatan di Ponorogo Hanya Pondasi

Akses dua dusun terhambat

Warga sedang berjalan di atas pondasi jembatan penghubung antardusun di Ponorogo yang menyisakan masalah bagi warga,Senin (21/12/2020). Dok.IDN Times/Istimewa

Ponorogo, IDN Times - Rehabilitasi jembatan di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo menuai reaksi warga setempat. Mereka tidak lagi leluasa beraktivitas lantaran infrastruktur yang sebelumnya dapat dilintasi telah dirobohkan.

Sementara, jembatan Penggantinya belum rampung dikerjakan. Padahal, proyek dengan anggaran Rp 199.780.000 mulai digarap CV Kretek Graha Pinasthika sejak 20 Oktober 2020. Namun, hingga sekarang hasilnya masih sebatas dasar pondasi di salah satu sisi. Kualitasnya dinilai buruk.

"Tidak ada besinya dan semennya kurang," kata Suryanto salah seorang warga Dusun Mijil, Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Senin (21/12/2020). 

Hal serupa sebelumnya juga terjadi di Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Sebuah video menunjukkan bahwa jembatan yang hanya berbahan bambu disebut menghabiskan biaya hingga Rp200 juta.

1. Pejalan kaki terpaksa turun ke dasar kali untuk menyeberang

Bagi pejalan kaki dapat menyeberangi kali di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo yang jembatannya belum selesai dibangun. Dok. IDN Times/Istimewa

Dengan kondisi jembatan seperti itu, bagi warga Dusun Mijil dan Dusun Mingging yang mengendarai kendaraan terpaksa melewati rute lain dengan jarak dua kilometer lebih jauh. Sedangkan bagi para pejalan kaki harus nekat menuruni dasar kali dengan tangga yang sengaja diletakkan di sana. Ini untuk dapat menyeberang.

"Kalau kalinya banjir bagaimana?. Kami bisa hanyut," ungkap Suryanto kepada wartawan.

2. Warga berinisiatif kumpulkan dana untuk bangun jembatan darurat

Jembatan penghubung di Desa Grogol, Sawoo, Ponorogo yang terputus. Dok. IDN Times/Istimewa

Tak ingin hambatan akses antardusun berlarut, warga berinisiatif mengumpulkan dana patungan. Nominalnya Rp15 ribu per kepala. Uang yang nantinya terkumpul akan digunakan membeli bambu untuk jembatan darurat.

" Karena kelanjutan proyek belum jelas pelaksanannya lagi di tahun 2021. Dulu,waktu pembongkaran jembatan lama kami juga tidak diberitahu," ungkap Dwi Rohmiani, warga lain di desa setempat.

Baca Juga: Positif COVID-19 dan Hamil 7 Bulan, Dokter di Ponorogo Meninggal Dunia

Berita Terkini Lainnya