TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

F-16 A/B yang Diperbarui Personel TNI AU Segera Diuji Terbang

Diperkirakan September – Oktober mendatang

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Magetan, IDN Times – Satu dari empat pesawat F-16 A/B Block 15 yang sedang menjalani pembaruan alias upgrade di hanggar Skadron Teknik (Skatek) 042 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi segera diuji terbang. Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan bahwa flight test direncanakan pada September atau Oktober mendatang.

“Satu sampai dua bulan lagi flight test. Kemudian (yang pesawat yang lain) berurutan,” kata Yuyu usai memimpin upacara peresmian Depo Pemeliharaan (Depohar) 80, Satuan Pemeliharaan (Sathar) 24, 43, 54, 55, 81,82, dan 83 di pelataran pesawat utama Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Rabu (31/7).

1. Libatkan pihak Lockheed Martin sebagai supervisi

Tiga orang teknisi nampak melakukan peremajaan F-16 di Lanud Iswahjudi. (IDN Times/Nofika Dian Nugroho)

Uji terbang itu untuk mengetahui hasil upgrade pesawat F-16 A/B yang dimulai sejak September 2017. Upaya memperpanjang usia pakai 15 hingga 25 tahun dan peningkatan sistem avionik level berat pada salah satu jet tempur ini dinyatakan hampir rampung.

Meski demikian, para teknisi dari TNI Angkatan Udara, PT Dirgantara Indonesia tetap menjalankan tugasnya hingga sembilan pesawat lain sejenis juga berhasil diperbarui. Kegiatan bernama Enhanced Mid-Life Update (EMLU) – The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR) ini bakal berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.  

Adapun EMLU-Falcon STAR ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Lockheed Martin (produsen pesawat F-16 asal Amerika. Perwakilan perusahaan dari Negeri Pam Sam terlibat dalam supervisi pelaksaan pekerjaan. “Pekerjaannya tetap di Skatek karena itu proyek dengan Locked Martin sampai selesai,” ujar Yuyu.

Baca Juga: Puncak Latihan, TNI AU Kerahkan 67 Pesawat Tempur  

2. Rudal canggih dipasang pada jet tempur ini

Peremajaan F-16 ini tergolong sebagai pekerjaan berat dan pertama di satuan setingkat skadron teknik. (IDN Times/Nofika Dian Nugroho)

Pembaruan yang dijalankan dalam proyek itu di antaranya, pemasangan Rudal Beyond Visual Range (BVR) yang memiliki jangkauan lebih dari 30 kilometer. Selain itu, AMRAAM untuk melepaskan rudal udara ke udara dengan jarak jangka 60 nautical mile atau sekitar 110 kilometer.  

Juga, Fire Control Radar dan JDAM (Joint Direct Attack Munitio) yang merupakan bom dengan dilengkapi pemandu laser. “Yang diperbaiki airframe dan avionik,” kata Yuyu kepada sejumlah wartawan.

Baca Juga: Latihan Akhir, Pesawat Tempur TNI Serang AWR Pandan Wangi Lumajang

Berita Terkini Lainnya