TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diguyur Hujan Selama 5 Jam, Belasan Desa di Kabupaten Madiun Banjir

Warga tidak bisa memasak dan beraktivitas yang lain

Seorang warga sedang mendorong sepeda motornya yang mogok karena nekat menerjang banjir di Desa Banjarsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Selasa (14/4). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun,IDN Times - Banjir menggenangi sejumlah desa di Kabupaten Madiun, Selasa (14/4). Berdasarkan data dari BPBD setempat, sedikitnya 15 desa di wilayah empat kecamatan, yakni Madiun, Pilangkenceng, Balerejo, dan Wonoasri, Kabupaten Madiun yang terdampak.

1. Ketinggian air antara 10-60 sentimeter

Banjir di wilayah Desa Banjarsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Selasa (14/4). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Air dari sejumlah kali anakan Sungai Jerohan (yang mengalir ke Bengawan Madiun) meluap setelah hujan deras mengguyur kawasan setempat selama lima jam, Senin malam (13/4).

Berdasarkan pantauan IDN Times di Desa Banjarsari, Kecamatan Madiun yang merupakan salah satu desa terdampak banjir, ketinggian air berkisar antara 10 hingga 60 sentimeter. Air bah menggenangi sawah, permukiman, dan jalan desa.

Baca Juga: Pandemi COVID-19, Pemkab Madiun Wacanakan Pengalihan APBD Tahap II

2. 400 warga di Desa Banjarsari terdampak

Sejumlah warga Desa Banjarari, Kecamatan/Kabupaten Madiun sedang duduk di atas banjir. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kepala Desa Banjarsari Welly Subroto mengatakan bahwa banjir yang melanda kali ini lebih parah dibandingkan dua tahun lalu. Selain karena genangan tak kunjung surut, juga jumlah warga yang terdampak lebih banyak.

Berdasarkan hasil pendataan pemerintah desa setempat, jumlah warga yang terdampak mencapai 400 orang. “Lokasinya di delapan RT (rukun tetangga),” kata dia sembari menyatakan pada banjir sebelumnya hanya sekitar empat RT yang terdampak.

3. Andalkan bantuan logistik dari pemerintah desa

Seorang warga sedang berada di teras rumahnya yang tergenang banjir. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Selain itu, aktivitas warga setempat lumpuh total. Bahkan, untuk memasak untuk sarapan tidak dapat dilakukan. Sebab, akses transportasi di desa setempat tertutup air bah. Selain itu, mayoritas ruang di rumah warga tergenang air bah.

“Maka, warga mengalkan bantuan logistik untuk makan pagi dari pemerintah desa. Aktivitas di sini lumpuh,” ujar Welly.

Baca Juga: Warga Madiun Mulai Membantu APD Bagi Tim Medis

Berita Terkini Lainnya