TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Antisipasi Bertambahnya Pasien COVID-19, Ponorogo Tambah Ruang Isolasi

Dua istri tertular petugas pendamping haji

Ilustasi ruang isolasi disiapkan untuk mengantisipasi masuknya pasien terduga corona di RSUD dr Soedono Madiun, Februari 2020. (IDN Times/Nofika Dian Nugroho)

Ponorogo, IDN Times – Pemkab Ponorogo menyiapkan tambahan ruang isolasi bagi pasien yang terindikasi terinfeksi virus corona atau COVID-19. Selain di RSUD dr. Harjono, fasilitas karantina bakal disediakan di sejumlah rumah sakit swasta.

“Satu yang menjadi rujukan baru adalah RSU Aisyah,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Sabtu (11/4).

1. Rumah sakit swasta juga menyiapkan ruang isolasi

Ilustrasi ruang Isolasi COVID-19 Asrama Haji Pondok Gede (Dok. Kemenag)

Menurut dia, ruang isolasi yang disiapkan di RSU Aisyah sebanyak tujuh kamar. Sedangkan kamar karantina yang kini tersedia di RSUD dr. Harjono ada 20 unit. Selain itu, sejumlah rumah sakit swasta lain juga tengah menyiapkan fasilitas serupa.

“Ini untuk mengantipasi kemungkinan semakin bertambahnya pasien dengan gejala COVID-19,” ujar Ipong.

2. Enam warga dinyatakan positif corona

Ilustrasi virus corona/artwork by. IDN Times

Prediksi meningkatnya pasien terindikasi COVID-19 berdasarkan jumlah orang yang terkonfirmasi positif. Hingga Jumat (10/4), sebanyak enam orang. Mereka tertular dari kluster Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya.

Sebanyak empat di antaranya merupakan peserta pelatihan pendamping haji beberapa waktu lalu. Sedangkan dua lainnya merupakan istri dari peserta kegiatan itu. “Dari hasil tracing dengan empat orang yang diketahui positif sebelumnya ditemukan 71 orang yang melakukan kontak dekat,”ujar dia.

3. Puluhan warga bakal di-rapid test tahap kedua

Ilustrasi rapid test di Pusicov SOR Watubelah Kabupaten Cirebon. Dok.IDN Times/Istimewa

Hasil rapid test dari puluhan orang itu, dua di antaranya dinyatakan positif. Sedangkan 69 lainnya negatif. Namun demikian, tes cepat tahap kedua akan kembali dilakukan pada Senin (13/4) mendatang. Upaya ini sembari menunggu jadwal tes swab di Balitbangkes.

“Proses tes swab kami akui memang lama, sekitar 10 hari baru keluar hasilnya. Tapi, keakuratnnya lebih tinggi dibandingkan rapid test,” kata Ipong .

Baca Juga: Klaster Asrama Haji Bertambah, Tiga Warga Ponorogo Positif Corona

Berita Terkini Lainnya