13 Titik Jalur Kereta di Wilayah Daop 7 Madiun Rawan Bencana Alam
Banjir dan tanah longsor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 7 Madiun memetakan 13 titik di wilayahnya sebagai daerah rawan banjir, tanah amblas, dan tanah longsor. Lokasinya di sepanjang jalur antara Ngawi hingga Blitar.
Adapun titiknya seperti di BH 134, Km.212+972 antara Stasiun Walikukun - Kedubgbanteng; BH 444, Km.166+459 antara Stasiun Madiun - Magetan; 255A, Km. 93+820 antara Stasiun Sembung – Kertosono. Juga, BH 630, Km. 183+84 antara Stasiun Ngadiluwih – Kediri, BH 613, Km. 173+572 antara Stasiun Kras – Ngadiluwih; dan BH 452, Km. 109+491 antara Stasiun Garun – Talun.
Baca Juga: Pemkot Madiun Lirik Produk Porang Untuk Bisnis KulinerÂ
1. Kerawanan diperkirakan hingga Desember
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan kerawanan bencana alam itu seiring dengan semakin meningkatnya intensitas hujan belakangan ini. Potensi ini diprediksi hingga Desember mendatang. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Klimatologi (BMKG) memperkirakan terjadi puncak musim hujan pada periode itu.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di jalur kereta, pihak Daop 7 Madiun telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di 13 titik rawan. Adapun AMUS yang disiapkan, seperti batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi untuk jembatan, dan alat penambat rel.
"AMUS ini disiapkan di 13 titik di wilayah Daops VII Madiun. Seperti di Stasiun Walikukun, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Bagor, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Sumobito, Kediri, Tulungagung, dan Blitar," kata Ixfan, Rabu, 11 November 2021.
Baca Juga: Wajib Vaksin, 52 KA Lokal di Daop 8 Surabaya Kembali Beroperasi