TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Patroli Cegah COVID-19 di Banyuwangi, Petugas Bawa Keranda Mayat

Keranda mayat sebagai simbol agar tidak menyepelekan virus

Patroli gabungan di Banyuwangi sambil bawa keranda mayat sebagai shock therapy bahaya virus corona. IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Berbagai cara dilakukan petugas pengamanan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Banyuwangi agar masyarakat mau disiplin diam di rumah. Salah satunya adalah dengan membawa keranda mayat supaya warga sadar bahaya virus corona.

1. Keranda mayat untuk shock therapy

Patroli gabungan di Banyuwangi sambil bawa keranda mayat sebagai shock therapy bahaya virus corona. IDN Times/Istimewa

Keranda mayat itu dibawa untuk shock therapy. Dengan keranda mayat itu, pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat juga bisa lebih mengena.

"Ini untuk shock therapy. Benteng pertahanan virus corona itu kedisiplinan diri. Kalau sudah tertular, apalagi ada penyakit bawaan, bisa fatal berujung kematian. Makanya kami peringatkan dengan membawa keranda mayat,” ujar Camat Rogojampi Nanik Machrufi usai berkeliling bersama jajaran TNI dan Polri, Minggu (19/4).

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Bagikan 1.800 APD Karya UMKM untuk Petugas Medis

2. Masih ditemukan banyak kerumunan

Ilustrasi virus corona. pixabay.com/illustrations

Nanik melanjutkan, dari patroli yang dilakukan, masih banyak ditemukan masyarakat yang masih berkerumun. Selain itu, juga masih banyak yang tidak disiplin mengenakan masker.

"Kami terus lakukan patroli karena memang sebagian masyarakat masih tidak disiplin. Terutama anak-anak muda, karena merasa sehat, padahal mereka bisa saja membawa virus,” ujar Nanik.

Patroli serupa juga digelar di berbagai kecamatan lain, seperti Kalipuro, Songgon, Muncar, dan sebagainya.

Kawasan kecamatan kota Banyuwangi, razia dan pembubaran yang tak mengindahkan physical distancing dilakukan di sekitar Stadion Diponegoro, pesisir pantai Boom, dan warung-warung yang masih ditemukan adanya kerumunan. 

“Silakan belanja ke warung, beli kopi atau minuman lain. Tidak masalah, tapi dibawa pulang. Jangan malah nongkrong,” ujar Camat Kota Banyuwangi Mohammad Lutfi.

Baca Juga: Alamat Rumah Isolasi Berbasis Desa di Banyuwangi Bisa Dicek via Online

Berita Terkini Lainnya