Ngopi Sepuluh Ewu Simbol Keramahan Warga Banyuwangi
Festival Ngopi Sepuluh Ewu, jadi simbol persaudaraan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang berlangsung di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, menyajikan ribuan kopi dalam cangkir di sepanjang jalan desa. Kursi serta meja ruang tamu, kali ini ditata rapi di sepanjang jalan tepat di halaman rumah masing-masing, lengkap dengan sajian kopi dalam teko dan cangkir untuk minum. Sajian kopi itu ditambah dengan jajanan tradisioanal seperti klemben dan kucur. Ribuan tamu yang berkunjung, bisa bersilaturahmi, dan menikmati semua sajian dengan gratis.
Baca Juga: Festival Ngopi Sepuluh Ewu Bakal Digelar Malam Ini di Banyuwangi
1. Kopi jadi simbol perkuat jalinan silaturahmi
Panitia sekaligus pemuda Karangtaruna Desa Kemiren, Dikri Wahyu Pramana Putra, mengatakan kopi yang disajikan warga Desa Kemiren menjadi simbol jalinan silaturahmi dan persaudaraan saat menerima kunjungan tamu.
"Kopi Sepuluh Ewu (sepuluh ribu) ini sudah keenam kali. Kopi bagi warga Kemiren jadi simbol menjalin silaturahmi, kalau ada tamu, yang pertama disuguhkan kopi," kata Wahyu, disela pagelaran Festival Ngopi Sepuluh Ewu, Sabtu malam, (10/11).
Baca Juga: Kemenlu Promosikan Pariwisata Banyuwangi, Bupati Anas: Terima Kasih