TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Larangan Mudik, Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Meningkat

Larangan Mudik efektif mulai 6 Mei

Sejumlah armada kapal Ferry di Pelabuhan Ketapang -Gilimanuk. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Menjelang diberlakukannya aturan larangan mudik lebaran Idulfitri pada 6-17 Mei 2021, jalur penyeberangan dari Pulau Bali menuju Banyuwangi, Jawa Timur mulai dipenuhi penumpang. General Manager PT ASDP Ketapang Suharto memperkirakan terdapat peningkatan jumlah penumpang kendaraan 10 sampai 15 persen dari hari biasa.

Baca Juga: Pemkot Malang Siapkan 6 Titik Pengawasan Selama Larangan Mudik  

1. Meningkat 15 persen dibanding hari biasa

Pelayanan tes Ge Nose di Pelabuhan Ketapang. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Peningkatan jumlah angkutan penumpang kapal Ferry didominasi dari Bali, Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Setiap tahun, angka pemudik para perantau yang bekerjasama di Bali, pulang ke Jawa memang mendominasi.

"Kalau dari Ketapang (Banyuwangi) sepi. Yang ramai dari Bali ke arah Banyuwangi, ya nggak ramai banget, tapi lumayan peningkatan dari hari biasa 10 persen 15 persen," ujar General Manager PT ASDP Ketapang Suharto via telepon, Senin sore (4/5/2021).

2. Meningkat dibanding tahun lalu

Warga berbondong-bondong mudik di jalur laut. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Suharto melanjutkan, peningkatan jumlah penumpang juga mengalami peningkatan 50 persen dibandingkan data tahun lalu pada periode yang sama. Saat periode mudik lebaran tahun 2020, pembatasan mudik memang dinilai lebih ketat jauh hari sebelumnya.

"Tahun lalu kan awal mula pandemik ada pembatasan ketat. Tahun lalu angkutan bus ada satu sampai dua dalam sehari. Kalau sekarang sehari ada delapan sampai sembilan, itu kan persentase yang gede," ujarnya.

Baca Juga: Larangan Mudik, Penjagaan Jalur Tikus di Banyuwangi Diperketat 

Berita Terkini Lainnya