TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Raya Nyepi, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai 24 Maret

Penyeberangan kembali dibuka pada 26 Maret

Suasana Pelabuan Ketapang, Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab)

Banyuwangi, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry bakal menutup aktivitas penyeberangan yang menghubungkan Banyuwangi dan Bali mulai 24 hingga 26 Maret. Keputusan tersebut diambil untuk menghadapi Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1942 yang jatuh pada tanggal 25 Maret 2020.

1. Dututup mulai 24 hingga 26 Maret

Suasana Pelabuan Ketapang, Banyuwangi, Rabu pagi (1/1). (IDN Times/Mohamad Ulil Albab IDN Times/Mohamad Ulil Albab)

General Manager PT ASDP Ketapang Banyuwangi Fahmi Alweni menjelaskan, keputusan tersebut diambil untuk menghormati jalannya Hari Nyepi, sesuai surat edaran Gubernur Bali Nomor 3.1/12955/PK/BKD tentang hari raya libur nasional, cuti bersama, dan dispensasi hari suci Hindu di Bali 2020.

"Dalam rangka menghormati perayaan Hari Suci Nyepi pada tanggal 25 Maret, dengan ini akan dilakukan penghentian sementara operasional kapal-kapal di lintas penyeberangan Ketapang- Gilimanuk," kata Fahmi Alweni melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu (22/3).

Fahmi mengatakan, operasional kapal bakal dihentikan sementara dari Pelabuhan Ketapang mulai hari Selasa (24/3), pukul 23.00 WIB. Sementara dari Pelabuhan Gilimanuk kapal bakal berhenti beroperasi pada hari Rabu (25/3) pukul 04.00 WIB.

"Kami pastikan, pelaksanaan hari raya suci nyepi berjalan lancar, aman terkendali. Penutupan mulai tanggal 24 malam pukul 00.00 (WITA)," ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi Kepadatan Pemudik, PT ASDP Tambah Loket di Ketapang-Gilimanuk

2. Beroperasi kembali 26 Maret 2020

Suasana Pelabuan Ketapang, Banyuwangi, Rabu pagi (1/1). (IDN Times/Mohamad Ulil Albab)

Sementara itu, kapal baru dioperasikan kembali dari Pelabuhan Ketapang pada hari Kamis tanggal 26 Maret pukul 04.00 WIB.

"Kapal sandar dan bongkar di Pelabuhan Gilimanuk tanggal 26 Maret 2020 menyesuaikan (waktu) dan menunggu informasi dari Pelabuhan Gilimanuk," ujarnya.

3. Mengalami penurunan penumpang akibat Covid-19

Ilustrasi Pelabuhan Gilimanuk. (Instagram.com/upp_gilimanuk)

Sementara itu, pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Ketapang Gilimanuk, lanjut Fahmi, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

Penurunan tersebut terjadi sejak pemerintahan menerapkan imbauan social distancing kepada masyarakat untuk menghadapi virus corona.

"Data kami peroleh sejak 1 Maret sampai 17 Maret, penumpang pejalan kaki signifikan turunnya hingga 58 persen. Kemudian roda dua 38 persen. Roda empat 26 persen. Namun logistik truk meningkat 3 persen," katanya.

"Menurunnya persentase, berarti instruksi pemerintah untuk diam di rumah ini berjalan," tambahnya.

Pihaknya mengimbau kepada pengguna jasa agar menjaga kebersihan dan rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang tersedia di kapal.

"Keterbatasan petugas kesehatan dan peralatan, kami imbau pengguna jasa agar tidak menyentuh benda di publik, sering cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Itu kami sediakan di atas kapal," jelasnya.

Baca Juga: Dukung Pariwisata, ASDP Akan Digitalisasi Pelabuhan Ketapang

Berita Terkini Lainnya