TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curanmor dan Kecelakaan di Bondowoso Meningkat Selama 2021

Kasus KDRT juga meningkat

Polres Bondowoso saat rilis akhir tahun. IDN Times/Istimewa

Bondowoso, IDN Times - Polres Bondowoso merilis data kasus kriminal, narkoba, dan kecelakaan lalu lintas sepanjang 2021. Kasus kecelakaan di Kabupaten Bondowoso meningkat 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara kasus kecelakaan juga meningkat 21 persen, seiring tingginya pelanggaran lalu lintas.

Kapolres Bondowoso, AKBP Herman Priyanto, mengatakan, sepanjang tahun 2021 tercatat kasus kriminalitas mengalami peningkatan 33 persen dari 660 kasus atau meningkat 167 kasus dari tahun sebelumnya sebanyak 493 kasus.

Baca Juga: Waspada Gempa Susulan, Bupati Jember Minta Warga Tunda Wisata Pantai

1. Pencurian kendaraan bermotor

Kapolres Bondowoso, AKBP Herman Priyanto. IDN Times/Istimewa

Peningkatan kasus kriminalitas paling banyak yakni aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), kemudian pencurian dengan pemberatan dan urutan ketiga kasus penipuan.

"Paling meroket itu Curanmor. Yakni, dari lima kasus di tahun 2020, meningkat jadi 61 kasus tahun 2021," ujar Herman saat rilis data akhir tahun, Kamis (30/12/2021).

Selanjutnya, kasus tertinggi keempat yakni Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dari 15 kasus meningkat menjadi 26 kasus. Kemudian kasus penganiayaan juga meningkat dua kali lipat menjadi 20 kasus.

"Dari kasus itu terjadi tren penyelesaian kasus tindak pidana terjadi penurunan dari 76 persen di tahun 2020, menjadi 76 persen di tahun 2021," jelasnya.

Herman melanjutkan, kasus pencurian motor, paling banyak modus yang digunakan yakni merusak kunci kendaraan bermotor. Kasus pencurian banyak terjadi di parkiran, pasar, hingga ladang di kawasan perkotaan.

"70 persennya terjadi di wilayah Kota. Artinya ada di parkiran dan lain sebagainya. Sisanya ada di kampung-kampung, di persawahan ketika berladang," urainya.

Pihaknya menduga tingginya kasus pencurian motor ini juga merupakan adanya sindikat daru kabupaten luar. Pasalnya, sejumlah pelaku yang ditangkap tak hanya warga lokal, melainkan juga warga dari Kabupaten tetangga.

"Memang Curanmor jadi atensi kita semua. Artinya mobilitas kita semakin terbuka dengan Kabupaten sebelah. Sehingga ada kemungkinan jaringan disana itu melebarkan sayapnya ke sini," ujarnya.

Sebagai bentuk preventif sendiri, pihaknya terus meningkatkan patroli gabungan, blue light, serta kring serse. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong Pemerintah Kabupaten agar meningkatkan digital security di Bondowoso.

"Itu juga perlu kerjasama dengan semua lini. Karena salah satu yang tertangkap disini itu kan ada bantuan juga dari kamera CCTV," katanya.

2. Kasus kecelakaan meningkat

Ilustrasi Kecelakaan (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, dari kasus kecelakaan lalu lintas yang meninggal di Bondowoso juga mengalami peningkatan hingga 21 persen sepanjang tahun 2021.

Dari rekapitulasi data Satlantas Polres Bondowoso, dari total kecelakaan 330 sepanjang tahun 2021, korban meninggal dunia mencapai 94 orang dengan kerugian material mencapai Rp 227,15 juta.

Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 271 dengan korban meninggal 78 orang dengan kerugian Rp 200-an juta.

"Peningkatan ini berkorelasi juga dengan peningkatan teguran pelanggaran lalu lintas yang mencapai 228,04 persen, atau sekitar 6.141 teguran. Untuk tilangnya kita alami penurunan menjadi 48,12 persen," katanya.

Baca Juga: Kriminal di Tulungagung Naik, Didominasi Penipuan dan Pengeroyokan

Berita Terkini Lainnya