TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banyuwangi Batik Festival 2019 bakal Tampilkan Tema Blarak Sempal

BBF diharapkan bisa memperkuat daya saing perajin batik

Para model di Ajang Banyuwangi Batik Festival. IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bakal menggelar ajang Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2019 pada Sabtu malam (23/11). Tahun ini, BBF bakal mengangkat tema motif batik "Blarak Sempal" dengan tampilan visual daun kelapa yang sudah tua.

Ajang BBF yang digelar setiap tahun diharapkan bisa memperkuat daya saing perajin batik. Tidak hanya melibatkan para perajin batik, ajang BBF juga memacu kreativitas desainer lokal dan nasional untuk menunjukkan kolaborasinya di atas panggung.

1. Banyak rangkain kegiatan sebelum BBF

Para model di Ajang Banyuwangi Batik Festival. IDN Times/Istimewa

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sih Wahyudi mengatakan, asosiasi perancang busana, Indonesia Fashion Chamber (IFC) bakal mendukung penuh terselenggaranya BBF. Sejumlah perancang busana ternama anggota IFC seperti Ali Charisma, Yunita Kosasih, Alphiana Chandrayani, Alben, Agus Suhandar, Ye-eti dan Farhan, bakal ikut berkolaborasi.

“Semua perancang akan menampilkan dua jenis busana. Yakni busana kantoran dan casual yang berbahan batik motif Blarak Sempal,” kata Sih Wahyudi, Selasa (17/11).

Untuk menguatkan potensi batik di Banyuwangi, sejumlah rangkaian kegiatan digelar sebelum BBF. Mulai kompetisi desain busana batik pada 20 November, workshop busana untuk siswa SMK pada 30 Oktober hingga 5 November, dan Fashion on the Pedestrian pada 22 November.

Baca Juga: Risiko Gempa Tinggi, Palang Merah Amerika Bantu Banyuwangi

2. Blarak Sempal merupakan simbol kebersamaan

Para model di Ajang Banyuwangi Batik Festival. IDN Times/Istimewa

Sih memaparkan, tema Blarak Sempal sendiri menggambarkan daun kelapa segi panjang. Bentuknya berupa garis-garis miring yang tersusun berbanjar dan saling berlawanan antar banjarnya.

“Makna filosofisnya, daun kelapa dengan ruas tulang daun yang sejajar rapi dari awal tumbuh hingga mengering memiliki bentuk yang sama. Ini menyimbolkan kebersamaan yang terpupuk mulai muda sampai tua,” paparnya

3. Desainer kondang akan tularkan ilmunya ke desainer lokal Banyuwangi

Para model di Ajang Banyuwangi Batik Festival. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, BBF merupakan panggung bagi para pelaku batik Banyuwangi untuk berkreasi menampilkan karyanya. Para pelaku batik lokal bakal berkolaborasi dengan desainer nasional. Mereka akan menyuguhkan 115 rancangan batik khas Banyuwangi dalam sebuah parade fashion.

“Kita kolaborasikan UMKM batik Banyuwangi dengan desainer kondang nasional dan internasional. Nama-nama besar desainer papan atas nasional, seperti Samuel Wattimena dan Sofie akan turut menampilkan karyanya dalam event yang telah memasuki tahun ke-7. Juga ada delapan desainer nasional yang terlibat dalam BBF pada pekan ini,” jelasAnas.

Samuel Wattimena dikenal melalui kiprahnya yang setia mengangkat kain-kain Nusantara dalam karyanya. Pada BBF besok, Samuel akan menampilkan 10 rancangan busana dengan material utama kain batik khas Banyuwangi.

“Para desainer-desainer kondang tersebut sengaja kita hadirkan ke sini untuk memacu desainer lokal agar bisa berkarya lebih hebat. Bahkan, para desainer tersebut akan membagikan ilmunya kepada desainer lokal dalam sebuah workshop merancang busana untuk memperkaya karya mereka,” jelasnya.

Baca Juga: Melly Goeslaw Akan Nyanyikan 6 lagu Saat Banyuwangi Batik Festival

Berita Terkini Lainnya