Andai Ditunjuk, Banyuwangi Siap Jadi Ibukota Negara
Masih banyak lahan luas milik negara di Banyuwangi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Nama Kabupaten Banyuwangi sempat jadi perbincangan publik untuk diusulkan menjadi Ibukota Negara Republik Indonesia yang baru. Hal ini menyusul rencana Presiden Joko Widodo memindahkan lokasi Ibu Kota Negara, tidak lagi di Jakarta.
Sebelumnya, Koordinator Nasional Pusat Tampung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pustari), Arum Sabil menyebut nama Banyuwangi dan mengusulkan kepada Jokowi agar Ibu Kota Negara dipindah ke Banyuwangi.
1. Tanah BUMN yang kosong di Banyuwangi sangat luas
Menanggapi hal tersebut, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku siap bila kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini masuk dalam daftar Ibukota Negara yang baru.
Anas bahkan menyebut beberapa poin mengapa Banyuwangi layak menerima status Ibukota Negara.
"Pertama Banyuwangi punya tanah yang bukan milik masyarakat tapi BUMN (Basan Usaha Milik Negara), dan ini luasannya puluhan ribu hektar," kata Anas usai Festival Ramadhan di Taman Blambangan, Banyuwangi, Senin sore (6/5).
Anas sendiri bahkan sering dihubungi relasinya terkait wacana Banyuwangi sebagai Ibukota.
"Saya kira ini sudah lama, ada banyak orang telepon kepada saya, kenapa Pak Anas tidak usulkan Banyuwangi jadi Ibukota. Nah kita ini kan nggak enak sebagai orang Jawa. Tapi kriteria yang disampaikan ternyata masuk," jelasnya.
Anas melanjutkan, Banyuwangi perlu masuk dalam hitungan, sebab bila Ibukota berada di Banyuwangi pemerintah pusat tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk pembelian tanah. Dia kemudian menyebut kawasan lahan milik BUMN yang luas di Banyuwangi.
"Dan andaikan pindah ke Banyuwangi itu tidak usah beli tanahnya. Di sekitar Glenmore, PTPN XII sampai Kalitlepak dan lain-lain itu milik PTPN," kata Anas.
Baca Juga: Berharap Nasib Lebih Baik, Ratusan Warga Banyuwangi Ikut Kejar Paket
Baca Juga: Presiden Jokowi Kunjungi Lokasi Calon Ibu Kota di Kaltim