300 Mahasiswa akan Pantau Kesehatan Ibu Hamil di Banyuwangi
Libatkan mahasiswa untuk mengatasi minimnya tenaga kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk membantu memastikan kondisi kesehatan dan kecukupan gizi anak sejak dalam kandungan. Program bernama “Satu Mahasiswa Satu Ibu Hamil” tersebut melibatkan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi, Akademi Kesehatan Rustida Banyuwangi, dan Universitas Airlangga kampus Banyuwangi.
1. 300 mahasiswa akan membantu petugas puskesmas
Dalam tahap awal, 300 mahasiswa akan memantau kesehatan dan kecukupan gizi Ibu hamil dari keluarga kurang mampu. Masing-masing mahasiswa menangani satu ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Wiji Lestariono menjelaskan, program ini merupakan salah satu solusi dari persoalan keterbatasan tenaga kesehatan di puskesmas. Setelah data Ibu-ibu hamil didapatkan dari puskesmas, pihak kampus akan mengatur jadwal mahasiswanya untuk menangani ibu hamil.
“Mahasiswa yang dilibatkan adalah mahasiswa kebidanan dan ahli gizi mulai semester empat. Mereka sudah mendapatkan ilmu yang cukup untuk dapat diaplikasikan. Nanti dibikin SOP apa saja yang dilakukan mahasiswa agar semua aktivitas pendampingan ibu hamil dapat terukur hasilnya," terang Wiji di halaman Pemkab Banyuwangi, Selasa (12/11).
Baca Juga: Ada 276 Lowongan CPNS di Banyuwangi, Berikut Formasinya
Baca Juga: Luncurkan 'Aku Beraksi', Banyuwangi Gotong Royong Wujudkan SDM Unggul