10 Alat Deteksi Dini Tsunami di Banyuwangi, Hanya 3 yang Berfungsi
Padahal ada 4 desa rawan tsunami
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Berada di pantai selatan Pulau Jawa, Banyuwangi juga melakukan antisipasi datangnya bencana tsunami besar seperti yang disebut dalam penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB). Sayangnya, dari 10 Early Warning System (EWS) hanya 3 yang berfungsi. Sementara 7 EWS dalam keadaan rusak karena kurang terawat dan terhantam ombak.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram mengatakan, tiga EWS yang berfungsi berada di Pantai Muncar, Pancer dan Grajakan.
"Sebelumnya ada sembilan EWS yang berfungsi, namun tujuh dalam kondisi rusak karena terjangan ombak tinggi," ujar Eka, Kamis (1/10/2020).
1. Sisanya EWS segera diperbaiki
Eka menambahkan, berdasarkan riset kampus ITB, kawasan selatan Pantai Jawa hingga Kabupaten Banyuwangi, memiliki pontensi tsunami setinggi 20 meter, karena gempa megathrust. Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sedang berkoordinasi untuk perbaikan 7 EWS yang masih rusak.
"Adanya hasil penelitian ITB menjadi perhatian bagi kami, karena Banyuwangi memiliki sejumlah kawasan yang berpotensi tsunami. Rencananya bulan depan akan dipasang lagi satu EWS di Pantai Rajegwesi. Dan berikutnya yang rusak akan diperbaiki bertahap," katanya.
Baca Juga: BMKG Uji Coba Kesiapan Sistem Diseminasi Hadapi Ancaman Tsunami
Baca Juga: Ada 9 Desa di Tulungagung yang Masuk Kawasan Rawan Tsunami