Asmara, Harta, Harga Diri, dan Pembunuhan Mayat Dalam Koper
Dijerat pakai tali sepatu, mayat dimasukkan ke koper
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Asmara, harta, dan harga diri, berkelindan dalam kasus pembunuhan mahasiswi Ubaya yang mayatnya dimasukkan dalam koper dan dibuang ke jurang Pacet Mojokerto.
Pelaku R (41) mengaku menghabisi korban karena merasa harga dirinya terhina oleh korban. Lalu pelaku berniat menguasai harta korban berupa mobil yang akan digadaikan.
Meski awalnya hubungan antara pelaku dan korban adalah guru dan murid dalam les musik, tapi mereka kemudian menjalin hubungan asmara. Simak fakta-fakta terungkapnya pembunuhan sadis ini:
Baca Juga: Pembunuh Mayat Dalam Koper adalah Guru Les Musik Korban
1. Berawal dari orangtua korban yang melaporkan anaknya hilang
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, kasus tersebut berawal ketika orangtua korban melaporkan anaknya hilang pada Rabu (5/5/2023) lalu. Polrestabes Surabaya kemudian membentuk tim untuk mencari keberadaan korban.
"Kami membentuk tim Satreskrim Polrestabes Surabaya, melakukan berbagai kegiatan penyelidikan dan megumpulkan data-data dan informasi yang ada. Juga mengumpulkan keteranagan saksi dan analisis IT, CCTV, semuanya," ujar dia saat berada di Mapolrestabes Surabaya.
Setelah melakukan penyelidikan, pada Rabu (7/6/2023) lalu polisi bisa menangkap R. Hasil penyelidikan, R merupakan orang terakhir bersama dengan korban pada tanggal 3 Mei 2023.
"Setelah mendalami keterangan pelaku maka didapatkan pengakuan bahwa pelaku RBA telah melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap korban," jelas dia.
Baca Juga: Korban Mayat Dalam Koper Pamit Ujian Kemudian Menghilang