TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tinggali Rumah Bambu, Ini Kondisi Bocah Lamongan Pengidap Kanker Otak

Ia sudah koma selama 28 hari

IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times- Suasana keceriaan tak lagi nampak di rumah Imro'ati (30). Rumah yang terbuat dari anyaman bambu yang berdiri sedikit miring kini terlihat sunyi. Tak ada lagi canda dan tangis dari buah hatinya yang biasanya terdengar.  

Rumah bambu yang terletak di lereng gunung Dusun Moyoruti, Desa Sidomukti, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan tersebut terlihat sunyi. Sesekali para tetangga Imro'ati menjenguk buah hatinya yang saat ini tergolek kesakitan tak berdaya di lantai rumah.

1. Alat bantu medis memenuhi tubuh Bagus

IDN Times/ Imron

Dia adalah Bagus Dwi Saputra. Bocah yang masih duduk di bangku kelas I sekolah dasar itu didiagnosa oleh dokter mengidap kanker otak. Bagus tidak lagi bisa berkomunikasi. Jangankan berkomunikasi, melihat para warga yang setiap hari mengunjungi rumahnya saja ia tak lagi sanggup. Tubuhnya terbaring lemas dengan beberapa alat medis yang masih menempel di tubuh mungilnya. "Beginilah mas kondisinya," kata Imro'ati.

2. Terbaring lemas di lantai rumah

IDN Times/Imron

Rumah tempat Bagus dirawat juga sangat sederhana. Selain terbuat dari anyaman bambu, ukurannya juga hanya sekitar 3 x 3 meter.  Sebelum kita masuk, kepala kita harus merunduk, sebab pintu rumah tempat tinggal Bagus dan keluarganya hanya berukuran sekitar 2 meter saja.

Imro'ati dan nenek Bagus, Kastia (56) nampak memandangi bocah yang terbaring lemas di lantai rumah dengan berselimut kain sarung. "Silakan masuk mas," kata nenek Bagus.

Baca Juga: Edarkan Pil Dobel L Pemuda Lamongan, Terancam Lebaran di Penjara 

3. Dokter mendiagnosa penyakit syaraf

IDN Times/Imron

Imro'ati pun bercerita kepada IDN Times  jika Bagus mulai didiagnosa menderita kanker otak sejak lima bulan terakhir ini. Saat itu ia tak menyangka bahwa putra keduanya itu mengidap penyakit yang ganas. Ketika diperiksa, Bagus awalnya didiagnosa mengidap penyakit syaraf. "Sama dokter katanya kena penyakit syaraf. Gak tahunya sekarang tumor," katanya.

4. Ayah Bagus pergi meninggalkan rumah

IDN Times/Imron

Sambil bercerita, sesekali Imro'ati mengusap air matanya yang mengalir di pipinya. Sembari menatap tajam wajah anaknya, ia kembali melanjutkan ceritanya.

Di saat kondisi anaknya sakit parah, sang suami yang harusnya menemani merawat justru menghilang. "Ayahnya pamitan mau kerja, sampai sekarang tidak kembali. Saya telepon dan WhatsApp juga tidak ada jawaban," katanya.

Baca Juga: Terserang Kanker Otak, Bocah Asal Lamongan Koma Selama 28 Hari 

Berita Terkini Lainnya