Petani Garam di Tuban Mengaku Rugi, Gubernur Diminta Turun Tangan
Kasihan petani garam kalau harganya anjlok seperti ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuban, IDN Times - Sejumlah petani garam di Desa Peliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban mengaku rugi. Kondisi ini terjadi menyusul anjloknya harga jual garam yang terjadi selama sepekan terakhir.
Hasil bertani garam selama 40 hari yang menghabiskan dana sebesar Rp 5-6 juta dinilai tidak sebanding dengan harga jual garam saat ini. "Rugi mas, harganya anjlok tidak menutup biaya perawatan," kata salah satu petani garam, Munaser (55) kepada IDN Times di lokasi.
1. Biaya pekerja Rp100 ribu per hari
Munaser merinci selama masa perawatan 40 hari, ia harus menyewa dua tenaga pekerja selama 7 sampai 10 hari. Setiap harinya para pekerja itu ia bayar Rp100 ribu. Saat masa panen tiba, ia kembali mengeluarkan biaya untuk membayar kuli panggul yang mengangkut garam.
Baca Juga: Garam di Pamekasan Tembus Rp200 per Kilogram, Petani Menjerit
Baca Juga: Harga Garam Nyungsep, Khofifah Kumpulkan Bupati se-Madura