Garam di Pamekasan Tembus Rp200 per Kilogram, Petani Menjerit

Ekspor garam jangan dilakukan saat musim Panen

Pamekasan, IDN Times - Musim kemarau yang panjang mestinya membahagiakan petani garam. Di Madura, kemarau yang berlangsung selama enam bulan justru membuat petani pusing. Sebulan menjelang puncak masa panen di bulan Agustus, harga garam justru anjlok.

1. Harga garam per kilogram saat ini menyentuh Rp200

Garam di Pamekasan Tembus Rp200 per Kilogram, Petani MenjeritIDN Times/Musthofa Aldo

Di daerah Pademawu, Pamekasan, harga garam berkisar antara Rp200-400 per kilogram. "Garam KW2 harganya Rp200-300 sekilo. Kalau yang KW1 di kisaran 400 sekilo," kata Jakfar Sodik, seorang petani. Padahal harga normalnya adalah Rp1400 per kilogramnya.

2. Terus turun sejak akhir tahun lalu

Garam di Pamekasan Tembus Rp200 per Kilogram, Petani MenjeritPexels.com/kaboompics.com

Merujuk data pembelian oleh PT Garam, Komisi Garam Pamekasan mengatakan penurunan harga garam terjadi bertahap. Akhir panen tahun 2018, PT Garam membeli garam KW 1 seharga Rp1,4 juta per ton.

Harga itu turun di awal 2019 menjadi Rp1,2 juta per ton. Kemudian turun lagi di angka Rp900 ribu dan Juli ini penurunan harga stagnan di kisaran Rp500 ribu per ton atau Rp500 per kilogram.

3. Pendapatan petani menurun

Garam di Pamekasan Tembus Rp200 per Kilogram, Petani MenjeritIDN Times/Musthofa Aldo

Sekertaris Komisi Garam, Yoyok Efendi mengatakan, dengan harga Rp500 ribu per ton pendapatan petani menurun drastis. Sebab, biaya produksi garam per tonnya sebesar Rp400 ribu termasuk biaya handling, pembelian sak, margin supplier, rafaksi penjualan dan biaya pengangkutan. "Kalau harga Rp500 ribu, tiap panen petani hanya terima Rp250 hingga Rp300 ribu per ton, kecil sekali," kata Yoyok.

Dalam kondisi seperti ini, pemerintah harus menetapkan garam sebagai komoditas bahan pokok. Status itu akan memaksa pemerintah menetapkan harga pokok penjualan. Pemerintah juga perlu memperketat lalu lintas ekspor garam dan mencabut izin jika melanggar ketentuan. 

Baca Juga: Duduk Perkara Anjloknya Harga Garam dan Solusi dari Pemerintah

4. Menteri Susi menuding ada kebocoran impor

Garam di Pamekasan Tembus Rp200 per Kilogram, Petani Menjeritinstagram/susipudjiastuti115

Permasalahan harga garam ini memang sedang menjadi polemik. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menuding adanya kebocoran impor garam yang menyebabkan stok garam di pasar berlebih. Sementara Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim, Agung Kuswandono, membantah tudingan Susi.

Agung menjelaskan bahwa ada tiga kualitas garam yang diproduksi oleh para petani, yaitu K1 (kandungan NaCL 94-97 persen), K2 (kandungan NaCL 90-94 persen), dan K3 (kandungan NaCL di bawah 90 persen). Adapun garam yang harganya jatuh memiliki kualitas K2 dan K3.

Baca Juga: Impor Terlalu Tinggi, Harga Garam Lokal Anjlok

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya