TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masyarakat Lamongan Diminta Jaga Kesehatan, Bagaimana Caranya?

Makanan cepat saji tidak baik bagi kesehatan

IMRON/IDN Times

Lamongan, IDN Times - Kesibukan yang kian padat membuat pola makan seseorang jadi tak teratur. Makanan cepat saji menjadi menu utama dikala seseorang tengah beraktivitas. Banyak yang tidak tahu jika tubuh seseorang sering memakan makanan cepat saji akan berdampak bagi kesehatan mereka.

Untuk itu Kepala Bakorwil Bojonegoro, Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno, melalui ajang Festival Makanan Khas Daerah Kabupaten / Kota Se-Bakorwil Bojonegoro tahun 2018, di Halaman Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (28/11) ini, masyarakat diminta untuk mengonsumsi makanan sehat yang diracik secara alami. 

"Makanan yang beredar di sekitar masyarakat saat ini diserbu serba instan dan cepat saji, dan itu tidak baik bagi kesehatan tubuh kita," katanya.

Baca Juga: "Mohon Doanya", Begini Kondisi Polisi Korban Penyerangan di Lamongan

1. Menyebabkan datangnya segala macam penyakit

IMRON/IDN Times

Menurut dia, nilai gizi dari makanan cepat saji sangat kurang dibanding makanan tradisional. Bahkan, makanan cepat saji termasuk kategori tidak sehat, sehingga sangat berdampak negatif bagi kesehatan. "Sering kita jumpai anak muda sekarang terkena hipertensi, stroke, jantung, dan kanker. Itu semua salah satu faktornya karena makanan,” jelasnya.

2. Kepedulian terhadap makanan lokal sangat kurang

IMRON/IDN Times

Gaya tren anak muda kekinian sudah mulai melupakan olahan makanan lokal. Menurutnya perlu ditingkatkan kepedulian makanan lokal yang sehat dan kreatif. "Bila dikelola baik, makanan khas suatu daerah bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga menunjang pengembangan sektor wisata," katanya.

3. Makanan lokal adalah ciri khas daerah masing-masing

IMRON/IDN Times

Sementara itu, Bupati Lamongan, Fadeli, menyampaikan keberagaman makanan khas tiap daerah bisa menjadi ikon kuliner yang melengkapi daya tarik wisata suatu daerah. Perlu dilakukan upaya melestarikan agar tidak tersisih dan semakin mendapat tempat untuk dicintai masyarakat.

"Karena itulah kami mengapresiasi positif adanya festival ini. Semoga dapat meningkatkan citra dan popularitas makanan khas daerah jawa timur." jelas Fadeli.

4. Dihadiri delapan kabupaten/kota Se-Bakorwil Bojonegoro

IMRON/IDN Times

Dalam acara tersebut, sebanyak delapan Kabupaten/Kota Se-Bakorwil Bojonegoro ikut berpartisipasi dengan menampilakan makanan khas daerah masing-masing dalam acara ini, di antaranya adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto,Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Nganjuk.

Baca Juga: Polisi Korban Penyerangan di Lamongan Akan Dapat Penghargaan dari Polri

Berita Terkini Lainnya