TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemendikbud Serahkan Perahu  Peninggalan Belanda pada Pemkab Lamongan

Pemkab akan lakukan penelusuran hingga ke Belanda

Bupati Lamongan Fadeli berpeci, saat melihat bagian perahu baja yang berhasil diangkat. IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times- Satu unit perahu baja yang berhasil diangkat dari dasar Sungai Bengawan Solo di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Rabu (6/11), akhirnya diserahkan kepada Pemkab Lamongan.

Penyerahan perahu baja yang diduga merupakan peninggalan perang dunia pertama itu, secara simbolis dilakukan oleh perwakilan Direktorat Pelestarian
Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Fitra Arda di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Kamis (7/11), sore. 

1. Punya nilai sejarah penting di Lamongan

Perahu baja yang diduga peninggalan perang dunia pertama. IDN Times/Imron

Meski sudah diserahterimakan kepada Pemkab Lamongan, namun kajian literasi penemuan perahu tersebut akan terus berlanjut. "Tentunya yang paling penting dari temuan ini adalah nilai sejarahnya, untuk keperluan apa dan buat apa perahu ini pada saat masa perang dunia pertama, apakah buat mobilisasi massa atau sebagai jembatan kendaraan pada masa perang," kata Fitra.

2. Akan melakukan kajian hingga ke Belanda

Punya nilai sejarah penting di Lamongan, pemerintah bakal melakukan kajian hingga ke Belanda. IDN Times/Imron

Untuk membuktikan sejarah perahu baja ini ditemukan, tentunya pemerintah tak hanya mengungkapkan berdasarkan arsip sejarah saja. Mereka juga berencana melakukan penelitian hingga ke Belanda.

"Nilai penting dari benda yang kita temukan ini, bisa membuka sejarah baru, tapi hal itu harus dibuktikan dan berdasarkan penelitian tak hanya di Indonesia saja tapi juga sampai ke Belanda," imbuhnya.

Baca Juga: BPCB Trowulan Mulai Ekskavasi Tiga Perahu Baja di Lamongan

3. Perlu mengungkapkan keterangan dari masyarakat yang tinggal di sungai Bengawan Solo

Perahu baja yang ditemukan akan menjadi koleksi di museum Kabupaten Lamongan

Fitra menduga jika dulu terdapat perlawanan yang kuat dari masyarakat dan pemerintahan setempat terhadap penjajah. Sehingga penjajah butuh peralatan yang memadai untuk menguasai wilayah ini. "Kajian lagi yang kita lakukan untuk memperkuat temuan benda ini untuk apa dan dibuat apa, kita juga perlu mencari keterangan dari masyarakat sekitar Bengawan Solo," tegasnya.

Baca Juga: Penggalian di Lokasi Perahu Baja, Arkeolog Temukan Koin dan Peluru

Berita Terkini Lainnya