TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jemaah Dinyatakan Reaktif COVID-19, Sebuah Masjid di Tuban Ditutup 

Jemaah tersebut merupakan santri Temboro

Masjid di Tuban yang ditutup usai ada salah satu jemaah yang reaktif COVID-19. IDN Times/Dok. Istimewa

Tuban, IDN Times - Satu masjid di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban terpkasa ditutup. Penyebabnya karena ada salah seorang jemaah masjid tersebut yang reaktif COVID-19 usai rapid test. Tak hanya itu, puluhan warga yang berada di sekitar masjid juga dianjurkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Iya mas, (masjid) kami tutup sementara. Saat dilakukan rapid test, salah satu warga desa setempat positif virus corona," kata Camat Semanding Danarji dikonfirmasi IDN Times, Selasa (28/4).

1. Masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG)

Ilustrasi virus corona. pixabay.com/illustrations

Danarji menjelaskan, satu jemaah yang dinyatakan positif virus corona itu diketahui merupakan santri pondok pesantren (Ponpes) Temboro yang baru saja pulang dari Kabupaten Magetan. Dia masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebab, dia tidak mengeluh sakit saat di rumah.

"Anaknya sehat tanpa mengalami sakit, sehingga banyak orang yang tidak menyangka kalau ia terjangkit corona," katanya.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, Produsen Masker di Tuban Banjir Pesanan

2. Mengikuti salat tarawih bersama puluhan orang

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Saat pulang ke desanya, santri itu juga mengikuti salat tarawih bersama puluhan warga lainnya di masjid tersebut. Guna memutus penyebaran virus corona, rencananya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tuban akan menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar masjid.

"Hari ini petugas akan melakukan penyemprotan di sekitar masjid mas," imbuhnya.

3. Ditutup sampai hasil swab keluar

Rumah Sakit Umum Darah (RSUD) dr Koesma Tuban. IDN Times/Imron

Rencananya, masjid ditutup sampai hasil swab santri Temboro itu keluar 7 hari ke depan. Hari ini sampel swab yang bersangkutan baru diambil dan dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.

"Karena hari ini petugas rumah sakit baru mengambil, jadi kemungkinan 7 hari baru keluar. Menurut informasi yang kami terima, hasil rapid test itu kan masih belum akurat, hanya 60 persen saja. Kami berharap hasil swab-nya negatif," harap Danarji.

Baca Juga: Hasil Rapid Test, Enam Santri Temboro Asal Tuban Reaktif COVID-19

Berita Terkini Lainnya