TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ingin Menang Pilkades, Calon Sebar Garam dan Datang Lebih Awal ke TPS

Masak sih bisa menang?

IDN Times/ Imron

Lamongan, IDN Times- Tak hanya melakukan lobi-lobi politik saja untuk bisa memenangkan pemilihan kepala desa (Pilkades). Namun berbagai macam cara dilakukan calon kepala desa (Cakades) di Lamongan untuk bisa memperoleh suara tertinggi mengungguli rivalnya.

Di antaranya menyebar garam dapur di setiap lokasi jalan desa, hingga datang lebih awal ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) lokasi di mana kades itu bertarung pun mereka tempuh. Tujuannya tak lain agar bisa memenangkan pemilihan kepala desa.

Baca Juga: Ikut Penjaringan Balon Bupati, Kartika: Semua Rival Kita Berat

1. Selain tabur garam Cakades juga datang ke Makam

IDN Times/ Imron

Bupati Lamongan Fadeli mengatakan, apa yang dilakukan oleh para calon kepala desa tersebut merupakan bentuk rangkaian dari dinamika politik di Lamongan, dan itu tidak masalah sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan pemilu yang tengah berlangsung.

"Namanya dinamika politik di setiap desa berbeda. Ada yang berangkat pukul 3 pagi uda di lokas TPS. Ada yang sebelum jam 7 pagi, ada juga malam sebelum coblosan datang ke makam, tabur bunga garem makan dan lainnya," katanya.

2. Bupati sebut Pilkades serentak di Lamongan aman

IDN Times/ Imron

Sementara pelaksanaan Pilkades serentak yang diikuti 385 desa di Kabupaten Lamongan tersebut juga diyakini akan dan tidak ada perselisihan. Meskipun hingga sampai saat ini proses penghitungan surat suara masih berjalan.

"Alhamdulillah pemilihan yang berlangsung pada pukul 07.00 hingga sampai pukul 13.00 WIB semua berjalan dengan baik, aman dan lancar. Insya Allah situasi ini nanti sampai selesai tetap aman," ujarnya.

3. Penghitungan surat suara dimulai pukul 13.00

IDN Times/ Imron

Bupati menjelaskan, untuk penghitungan surat suara sendiri akan berlangsung pada pukul 13.00 WIB. Sedangkan untuk kapan selesainya hal itu telah disesuaikan dengan jumlah dusun yang dimiliki oleh setiap desa. Jika banyak dusun maka akan memakan waktu hingga malam hari, tetapi jika penduduk sedikit maka penghitungan hanya memakan waktu 2-3 jam saja.

"Ada beberapa desa yang banyak dusunya. Seperti Desa Brengkok, Sukorame dan beberapa daerah lainnya," pungkasnya.

Baca Juga: Didukung Ratusan Kiyai NU, Petani Jagung Maju Pilkada Lamongan

Berita Terkini Lainnya