TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demo Banjir di Lamongan Berakhir Ricuh, Peserta Aksi Saling Adu Jotos

Pemerintah dianggap lambat dalam menangani banjir

Tuntut penanganan banjir, warga Kecamatan Turi kembali menggelar aksi unjuk rasa. IDN Times/Istimewa

Lamongan, IDN Times - Aksi unjuk rasa yang menuntut percepatan penanggulangan banjir di Kantor Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan berakhir ricuh. Sesama pengunjuk rasa yang berasal dari sejumlah desa di wilayah Turi tersebut saling adu jotos, Kamis (14/1/2021). 

Kericuhan sendiri terjadi saat salah seorang dari pengunjuk rasa meminta Kades Kemlagigede bernama Yatno agar tidak perlu ikut campur dalam hal pengurukan jalan yang tergenang air. Sebab, hal itu merupakan ranah Pemkab Lamongan.

1. Adu jotos terjadi karena warga tak terima Kadesnya di perlakukan kurang etis

Tuntut penanganan banjir, warga Kecamatan Turi kembali menggelar aksi unjuk rasa. IDN Times/Imron

Namun, sejumlah perwakilan dari Desa Kemlagigede yang tak terima Kadesnya diperlakukan seperti itu oleh warga dari desa lain. Adu jotos pun tak terhindarkan. Beruntung aksi saling pukul tersebut tidak berlangsung lama karena sejumlah petugas yang berada di lokasi kejadian langsung melerainya.

"Terjadi perselisihan pendapat antara warga, sehingga terjadi kericuhan," kata Tohari salah satu kordinator aksi, Kamis (14/1/2021).

Baca Juga: Selama PPKM, Pemkab Lamongan Larang Pembelajaran Tatap Muka

2. Pemerintah dianggap lambat tangani banjir di Turi

Demo tuntut penanganan banjir di Lamongan. IDN Times/Imron

Tohari mengatakan, aksi unjuk rasa yang melibatkan ratusan warga Turi itu bertujuan untuk menuntut percepatan penanganan banjir yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Warga sendiri mengaku geram karena hingga sampai saat ini pemerintah tak kunjung menangani persoalan tersebut.

"Ini banjir sudah terjadi setiap tahunnya, tapi apa tindakan pemerintah,"katanya.

Baca Juga: Terduga Pembakar Ponpes di Lamongan Ditangkap

Berita Terkini Lainnya