Wabah PMK Belum Pergi, Peternak dan Penjual Daging Sapi Merugi
Pemerintah pusat harus mencarikan solusi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ribuan sapi di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur ternyata berimbas besar bagi para pengusaha ternak. Mereka (peternak) terpaksa merugi akibat sapi yang dipelihara mati diserang penyakit PMK. Tak hanya itu, penyebaran virus PMK juga berdampak pada sepinya pembeli daging di sejumlah pasar.
Baca Juga: Wabah PMK, Harga Jual Sapi di Banyuwangi Merangkak Naik
1. Peternak dan penjual daging terancam gulung tikar
Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pengusaha Daging dan Hewan Ternak (Aspednak) Indonesia, Isa Anshori menilai dampak ekonomi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak makin nyata dan menghawatirkan. Pasalnya, saat ini banyak peternak, pengepul dan juga pengusaha ternak serta daging olahan resah, karena sektor usaha mereka harus berhenti karena kebijakan karantina kandang dan tertutupnya jalur distribusi ternak antar daerah.
"Oleh sebab itu, dampak dari adanya wabah tersebut dan kebijakan karantina hewan menjadikan ketersediaan daging dan hewan ternak yang sehat terancam dan pada gilirannya masyarakat kebingungan," katanya, Minggu (15/5/2022).
Baca Juga: FKH Unair Bikin Timsus untuk Berantas Wabah PMK di Jatim
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.