FKH Unair Bikin Timsus untuk Berantas Wabah PMK di Jatim

Semoga segera tuntas!

Surabaya, IDN Times - Fakultas Kesehatan Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) ikut membentuk tim khusus untuk menangani Penyakit Mulut dan Kaku (PMK) yang sedang mewabah ribuan ternak sapi dan kerbau di Jawa Timur (Jatim). Sejumlah metode penanganan pun mulai digalakkan.

1. Bagian mulut dan kaki ternak terkena PMK perlu disemprot cairan ini

FKH Unair Bikin Timsus untuk Berantas Wabah PMK di JatimUnair.ac.id

Ketua tim khusus PMK FKH Unair, Prof Dr Fedik Abdul Rantam drh mengatakan, sapi atau hewan ternak yang terjangkit PMK dapat disembuhkan apabila treatment dilakukan dengan baik. Penyemprotan untuk kaki ini juga bisa dengan KMnO4, ini bisa efektif sekali. Mulutnya bisa dicuci dengan NaCl 1 persen atau 2 persen itu bisa bersih dan bisa mempercepat penyembuhan sapi.

Nah, untuk mencegah penyebaran virus dapat dilakukan penyemprotan disinfeksi pada bagian lantai dan dinding kandang. Untuk alas dapat menggunakan kaporit. Bagian dinding bisa menggunakan formaldehaide 1 persen dengan volume rendah. Sedangkan pada aliran air dapat menggunakan Chloride.

"Disinfeksi dapat dilakukan secara efektif pada pagi dan sore," ujarnya.

2. Disinfektan bisa dibuat secara mandiri

FKH Unair Bikin Timsus untuk Berantas Wabah PMK di JatimIlustrasi sapi. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Prof Fedik menyampaikan bahwa disinfektan dapat dibuat sendiri oleh peternak. Terutama bagi peternak di daerah yang tidak mendapat disinfektan komersial. “Peternak bisa membuat sendiri dengan cukup efektif. Dengan pendekatan virologi, salah satunya menggunakan kaporit dengan suspensi 10 persen, lalu diencerkan menjadi 2 persen supaya lebih mild (ringan)” terangnya.

Selain itu, penggunaan disinfeksi dosis rendah akan menarget virus secara langsung. “Kaporit tidak berefek buruk bagi hewan, namun kalo terlalu tinggi kadarnya menjadi oksidator sehingga alat (berbahan besi) menjadi berkarat,” tambahnya.

Baca Juga: Daging Sapi Terinfeksi PMK Aman Dikonsumsi, Tapi Ada Syaratnya

3. Hewan yang sembuh dari PMK diimbau tak langsung dijual

FKH Unair Bikin Timsus untuk Berantas Wabah PMK di Jatimilustrasi sapi (unplash.com/Alwi Hafizh)

Sementara itu, Juru bicara tim PMK FKH Unair Prof Dr Mustofa Helmi Effendi drh DTAPH menambahkan, pentingnya karantina pada kandang untuk mencegah penyakit semakin menyebar secara luas. Ternak yang baru sembuh dari infeksi PMK diimbau tidak segera dijual.

"Meskipun PMK merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya setelah 14-21 hari, sapi bisa menularkan PMK hingga satu tahun setelah sembuh bahkan kerbau bisa menularkan hingga lima tahun setelah sembuh," kata dia.

Prof Mustofa menyampaikan diperlukan efek yang kuat dan dana besar untuk benar-benar membuat Indonesia bebas PMK jika dibandingkan dengan kerugian yang dialami akibat PMK. Akan tetapi, jika dana cukup untuk melakukan vaksinasi yang masif, maka diperkirakan dua hingga tiga tahun ke depan.

Baca Juga: 122 Ekor Sapi di Malang Terindikasi Terinfeksi PMK  

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya