TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begini Upaya Risma Kembangkan dan Ratakan Mutu Pendidikan Surabaya 

10 tahun Risma terus sediakan pendidikan mudah dan murah

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri peresmian SMPN 60 Surabaya. (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mampu mengubah citra pendidikan di Kota Surabaya. Kini, pendidikan di Kota Pahlawan bukan lagi soal biaya yang sering kali membebani para orang tua, melainkan bergeser pada anak-anaknya yang mau bersekolah atau tidak dan mau menempuh pendidikan atau tidak. Sebab, terkait biaya tersebut banyak difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui program pendidikan gratis. Bahkan, pada masa Wali Kota Risma, pendidikan gratis itu terus dikembangkan. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo memastikan bahwa sejak awal Wali Kota Risma berkomitmen meneruskan dan mengembangkan pendidikan gratis. Dulu, pendidikan gratis itu mulai jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA)/sekolah menengah kejuruan (SMK). Namun, setelah SMA/SMK pindah kewenangannya ke pemerintah provinsi, kini pendidikan gratis yang dikelola Pemkot Surabaya hanya SD dan SMP. 

“Makanya, dalam rangka peningkatan akses pendidikan ini, Pemkot Surabaya pada masa Bu Risma selalu mengalokasikan anggaran dalam APBD di atas 20 persen. Ini komitmen alokasi anggaran kami,” kata Supomo di ruang kerjanya, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Cegah Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Jemput Bola Tes Swab di Rumah

1. Wali Kota Surabaya terus memperbanyak beasiswa

Infografis 10 Tahun Upaya Wali Kota Risma pada pendidikan (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Di samping pendidikan gratis, Wali Kota Risma juga terus memperbanyak beasiswa bagi warga kurang mampu dan terdaftar sebagai Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Surabaya. Sejak 2010-2020, 3.732 anak mendapatkan beasiswa itu, baik untuk kuliah di perguruan tinggi maupun berbagai pelatihan khusus, seperti sekolah pilot, Diklat Aircraf Strukture-ATKP dan berbagai diklat lainnya. 

Rinciannya, pada 2010-2017 total 791 anak yang mendapatkan beasiswa dan saat itu kewenangannya ada di Dinas Sosial. Kemudian pada 2018-2020 kewenangannya dipindah ke Dinas Pendidikan dan memberikan 2.508 beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di berbagai perguruan tinggi. Kemudian, Risma juga memberikan beasiswa bagi penghafal Alquran, pada 2018 memberikan beasiswa kepada 34 anak dan pada 2019 beasiswa diberikan kepada 399 anak yang hafal Alquran.

“Total mulai 2010-2020, sebanyak 3.732 anak yang sudah menerima beasiswa dari pemkot,” kata mantan Kepala Dinas Sosial ini.

Baca Juga: Bentuk Tim Independen COVID-19, Pemkot Surabaya Awasi Tahapan Pilkada

2. Pemerataan mutu pendidikan juga menjadi fokus Risma

Wali Kota Risma memberi sambutan pada acara yang dihadiri anak-anak Surabaya (Dok. Pemkot Surabaya)

Selain itu, sejak awal kepemimpinannya, Wali Kota Risma juga fokus mendorong pemerataan mutu pendidikan di semua wilayah Surabaya, hingga lahirlah waktu itu sekolah kawasan. Jadi, saat nasional ramai menerapkan zonasi, di Surabaya sudah menerapkan sekolah kawasan sejak beberapa tahun silam. Konsep zonasi dan sekolah kawasan ini sebenarnya tidak jauh berbeda, karena memang pemerintah pusat banyak mengadopsi dari sekolah kawasan yang ada di Surabaya. 

Nah, untuk mendukung konsep sekolah kawasan dan mendorong pemerataan mutu pendidikan, sejak awal Wali Kota Risma juga banyak membangun sekolah, baik pembangunan sekolah baru maupun rehabilitasi gedung sekolah. Mulai 2010-2020, pemkot sudah membangun 4 SD baru dan 20 SMP baru. Adapun rehabilitasi gedung sekolah selama 10 tahun terakhir ini sebanyak 1.679 gedung, baik SD maupun SMP. 

“Ini visioner sekali. Pembangunan sekolah baru supaya lebih dekat dengan warga sehingga tidak ada biaya transportasi dan mengurangi beban lalu lintas. Sedangkan sekolah yang direhabilitasi hingga menjadi sekolah bertingkat juga sangat visioner, supaya anak-anak lebih kuat fisiknya dan mempunyai ruang publik yang luas sehingga mereka bisa berekspresi. Makanya jangan heran kalau baru masuk Surabaya sudah menemui sekolah bagus dan bertingkat. Bahkan, sekarang sudah tidak ada lagi sekolah pinggiran dan tengah kota, semuanya sama-sama berkembang,” ujar Supomo.

Berita Terkini Lainnya