Cegah Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Jemput Bola Tes Swab di Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya jemput bola untuk melakukan tes swab ke rumah-rumah pasien COVID-19 yang menjalani rawat jalan di rumahnya, atau warga yang tidak mau datang ke Puskesmas untuk mengikuti tes swab. Hal ini dilakukan agar kasus COVID-19 di Kota Surabaya segera terselesaikan.
1. Sebanyak 170 pasien rawat jalan dijemput bola tes swab di rumahnya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa pasien rawat jalan kerap kali menunda untuk melakukan tes swab PCR. Oleh karena itu pihaknya memutuskan untuk jemput bola ke rumah mereka agar tes swab bisa segera dilakukan.
"Ini tinggal sisa yang rawat mandiri di rumah itu 170 orang, kita tes swab semuanya, hari ini mudah-mudahan sudah bisa keluar hasilnya," ujar Risma, Sabtu (19/9/2020).
2. Cegah klaster keluarga
Hal ini dilakukan Pemkot Surabaya untuk mencegah adanya klaster keluarga. Pasalnya pasien COVID-19 yang melakukan rawat jalan dan isolasi di rumah tak sepenuhnya bisa menjaga protokol kesehatan sehingga berpotensi untuk menularkan ke anggota keluarganya.
"Yang mereka kita khawatir kalau mereka di rumah tidak bisa disiplin, maka kita tempatkan dia di Hotel Asrama Haji," tuturnya.
Baca Juga: Termasuk Bepergian 7 Hari, Ini Syarat Swab Gratis di Labkesda Surabaya
3. Pemkot punya Labkesda yang bisa tes banyak
Selain itu, saat ini Pemkot Surabaya telah memiliki Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) sehingga pemkot dapat melakukan pemeriksaan spesimen secara mandiri dalam jumlah besar. Menguji spesimen pasien rawat jalan ini pun bukan masalah.
"Kita sekarang bisa tes sendiri, karena punya alat sendiri. Kita juga punya reagen sendiri, sehingga 170 orang itu kita tes semua kemarin," tuturnya.
4. Jumlah pasien di Asrama Haji menurun
Saat ini, lanjut Risma, jumlah pasien yang menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji lambat laun terus berkurang. Biasanya pasien yang menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji bisa mencapai sekitar 600-an. Namun, saat ini jumlahnya tinggal puluhan orang.
"Tetapi ini kemarin terakhir sudah kita tes (swab) 45 orang. Kalau hari ini hasilnya keluar (negatif), 45 orang ini sudah (boleh pulang). Jadi tinggal yang di rumah sakit itu yang ada komorbid-nya, jadi yang punya penyakit jantung, yang punya penyakit paru-paru," pungkasnya.
Baca Juga: Serius Tangani Kasus Covid-19, Pemkot Surabaya Resmikan Labkesda