Sutiaji: Program Satu Rekening Satu Pelajar Jadi Pembelajaran Menabung
Menabung itu menguntungkan dan diperlukan keajekan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Program Satu Rekening Satu Pelajar secara virtual pada Kamis (1/10). Peresmian program tersebut sekaligus menggemakan secara serentak gerakan membiasakan pelajar menabung di Jawa Timur.
Di Kota Malang, Bank Jatim Cabang Malang menginisiasi gong pelaksanaan program tersebut yang dihelat di kompleks SMA Tugu (SMA 1, 2 dan 3) dan dihadiri langsung Wali Kota Malang Sutiaji. Kepala Bank Jatim Cabang Malang, Bambang, mengatakan bahwa pembiasaan menabung sejak dini akan menjadi pembelajaran literasi keuangan serta menjadi penopang dalam pola pikir berinvestasi yang akan membentuk para pelajar memiliki jiwa mandiri.
Baca Juga: Buka Peluang bagi Pemuda, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Urban FarmingÂ
1. Literasi tentang keuangan di Jawa Timur baru 38 persen
Sementara itu, Kepala OJK Malang Sugiarto menginformasikan pada tahun 2024 menjadi target melek literasi keuangan dan perbankan. Dari data yang ada, 76 persen warga di Jawa Timur sudah mengakses bank maupun lembaga keuangan. Namun kontras, ternyata literasi tentang keuangan di Jawa Timur masih 38 persen.
Itu pula yang menjadikan banyak warga yang tertipu oleh jasa perbankan ilegal. Sugiarto juga mengutarakan bahwa OJK Malang telah menutup 126 pinjaman online (pinjol) ilegal dan 38 perusahaan investasi ilegal. Bisa dibayangkan berapa nilai rupiah dari yang terugikan. Oleh karenanya, gerakan atau Program Satu Rekening Satu Pelajar akan menjadi jembatan agar pelajar belajar mengelola keuangan secara tepat dan baik.
Baca Juga: Sosialisasi Protokol Kesehatan, PWI-Malang Raya Bagikan 4.000 Masker