TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Temukan Stiker Provokasi Bergambar Whisnu, PDIP Surabaya Lapor Polisi

Stiker tersebut dianggap mengadu domba

Pengurus PDIP Kota Surabaya saat melaporkan kejadian stiker provokatif kepada Polrestabes Surabaya, Sabtu (19/9/2020). Istimewa

Surabaya, IDN Times - PDI Perjuangan Kota Surabaya melaporkan temuan adanya stiker yang dianggap provokatif kepada Bawaslu Kota Surabaya dan Polrestabes Surabaya. Stiker tersebut berisi kalimat terkesan provokatif yang mengungkit gagalnya Whisnu Sakti Buana mendapatkan rekomendasi menjadi Calon Wakil Wali Kota Surabaya.

Stiker itu berisi wajah Whisnu dan Eri Cahyadi. Bedanya, Whisnu digambarkan menaiki banteng dengan tubuh kurus tanpa baju. Sementara Eri duduk memakai jas rapi dengan tulisan Cawali.

"Jare Mak'e gak perlu dadi Walikota. Ditumpakno replika banteng wes seneng," sebut sticker berlatar warna merah tersebut.

1. Ditemukan pertama kali oleh warga Petemon

Stiker provokatif yang dianggap mengadu domba kubu Whisnu Sakti dan Eri Cahyadi. Istimewa

Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDIP Surabaya Arif Budi Santoso menjelaskan bahwa stiker ini beredar di kawasan Petemon, Surabaya. Seorang warga Petemon, Kongko Windani pun mengumpulkan sticker tersebut dan diserahkan kepada PDIP Surabaya untuk kemudian dijadikan barang bukti.

"Jumat (18/9/2020) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB di kawasan Jalan Petemon Barat hingga Jalan Petemon Gang III. Ketika itu, ada beberapa orang yang menempelkan stiker di tiang listrik, tembok-tembok dan tempat strategis kawasan basis pendukung PDIP," ujar Arif dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/9/2020).

2. Beberapa stiker sudah dilepas

Pengurus PDIP Kota Surabaya saat melaporkan kejadian stiker provokatif kepada Polrestabes Surabaya, Sabtu (19/9/2020). Istimewa

DPC PDIP Surabaya pun menyisir sticker yang sudah tertempel di beberapa titik. Mereka melepas stiker-stiker tersebut dan dikumpulkan. Arif mengatakan bahwa sticker tersebut mengandung unsur adu domba yang bisa memecah PDIP menjadi kubu Whisnu-Eri.

"Ini kan semacam hasutan, mengadu domba antarkader PDI Perjuangan. Akhirnya kita amankan mereka. Kita copot stiker yang sudah tertempel, kurang lebih ada 500 biji. Yang belum tertempel, juga kita sita," tuturnya.

Baca Juga: Risma dan Whisnu Kompak Beri Restu Eri Cahyadi-Armuji

3. Penempel stiker sudah sempat diinterogasi

Pengurus PDIP Kota Surabaya saat melaporkan kejadian stiker provokatif kepada Polrestabes Surabaya, Sabtu (19/9/2020). Istimewa

Mereka juga menyelidiki siapa yang menempelkan stiker tersebut. Setelah beberapa saat, dua orang penempel stiker tersebut diamankan oleh warga. Dua orang itu bernama Januar Johan Ramadhan dan Kristianto.

"Waktu kita tanya, ternyata mereka disuruh seseorang bernama Jimmy. Akhirnya kita panggil Jimmy. Jimmy ngakunya juga disuruh orang. Alasannya untuk memperkuat kader PDIP. Ini tidak masuk akal. Jimmy kita suruh untuk memanggil orang yang menyuruhnya, tetapi malah tidak kembali," ungkapnya.

Baca Juga: Daftar ke KPU, Eri-Armuji Diarak Whisnu Naik Replika Banteng

Berita Terkini Lainnya