TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Kunjung Ditemui Khofifah, Massa Buruh Akhirnya Bubar

Mereka menuntut UMK dan UMP dinaikkan

Ilustrasi demo. IDN Times/Mardya Shakti

Surabaya, IDN Times - Massa aksi tolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di Kantor Gubernur Jawa Timur, Selasa (27/10/2020) akhirnya membubarkan diri. Awalnya, mereka menolak untuk bubar dan ingin ditemui oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

1. Aksi diikuti ribuan peserta

Ilustrasi demokrasi dan kebebasan berpendapat (Pixabay/Wokandapix)

Aksi yang diikuti oleh ribuan orang ini dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Massa yang berasal dari berbagai elemen dan berbagai daerah tersebut datang berbondong baik menggunakan sepeda motor masing-masing maupun bus. Di lokasi setidaknya terdapat 20 mobil komando yang berasa dari berbagai konfederasi.

"Omnibus Law tidak berlaku di Jatim. Jangan lupakan sejarah, bahwa Republik Indonesia dibentuk tidak lepas dari perjuangan arek-arek Jatim," ujar salah satu orator.

Baca Juga: Jalan Buntu UMP 2021, Pekerja Terancam Tak Naik Gaji

2. Minta kenaikan UMP dan UMK

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ikut menanam padi bersama petani. Dok. Humas Pemprov Jatim

Mereka juga meminta agar Khofifah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp2,5 juta sesuai dengan nilai rata-rata UMK di 38 Kabupaten/Kota di Jatim tahun 2020. Serta menaikkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2021 di Jawa Timur sebesar Rp600 ribu. Padahal, Menaker RI Ida Fauziyah sudah menetapkan bahwa 2021 tidak ada kenaikan UMP.

"Ibu Khofifah, hari ini buruh jatim sepakat dan kami minta ibu juga sepakat, tetapkan besaran UMK hari ini, sebagai bukti apa yang ibu janjikan adalah benar," tuturnya.

Kemudian, massa pun mendesak agar bisa menemui Khofifah agar UMP dan UMK bisa ditetapkan hari itu juga. Mereka juga meminta agar Khofifah menuntut Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo agar mencabut Omnibus Law.

"Kami kinta Bu Khofifah menemui kami. Kami sudah jauh-jauh, temuilah kami, Bu Khofifah, kami rakyatmu," desak mereka.

Baca Juga: Belum Ada Kata Sepakat Soal UMP, Millennial Pilih Pasrah

Berita Terkini Lainnya