Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Salah satu program unggulan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yaitu program Permakanan akan dialihkan kewenangannya. Awalnya program permakanan tersebut berada di Dinas Sosial. Saat ini, progam tersebut diserahkan ke kelurahan-kelurahan. Pemindahan ini dilakukan untuk mempermudah permohonan bantuan.
1. Permakanan dipindah ke kelurahan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) dalam kampanye pencegahan anak stunting di Surabaya, Rabu (18/12). IDN Times/Fitria Madia Permakanan adalah program bantuan makanan kepada warga kurang mampu, lanjut usia, disabilitas, yatim piatu, dan pengidap HIV/AIDS. Program ini awalnya berada di Dinsos sejak tahun 2012. Sehingga, jika ada warga yang mengajukan diri untuk mendapat Permakanan perlu bersurat dari tingkat RW kepada Dinsos dan Wali Kota Surabaya.
"Selama ini misalkan di RW ada (yang mengajukan), itu ngirim surat ke saya kalau sekarang mereka cukup di kelurahan saja," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui di Balai Pemuda, Rabu (18/12).
2. Mulai dipindah pada 2020
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) dalam kampanye pencegahan anak stunting di Surabaya, Rabu (18/12). IDN Times/Fitria Madia Pemindahan ini telah dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2020. Sehingga program tersebut akan mulai dijalankan oleh kelurahan-kelurahan sejak Januari 2020. Berdasarkan data terakhir, sekitar 35 ribu orang yang berhak mendapatkan bantuan ini.
"Sudah kita bagi. Jadi dulu di dinas kita bagi per kelurahan sesuai jumlah data yang ada," imbuhnya.
Tak hanya pendataan, nantinya pemilihan penyedia makanan juga akan dilakukan oleh pihak kelurahan.
Baca Juga: 15 Ribu Anak Surabaya Stunting, Pemkot Turunkan Satgas ke Kelurahan
3. Permakanan juga akan diberikan ke ibu hamil
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) dalam kampanye pencegahan anak stunting di Surabaya, Rabu (18/12). IDN Times/Fitria Madia Ke depannya, permakanan ini juga akan diberikan kepada ibu hamil yang beresiko tinggi kekurangan gizi. Keputusan penambahan ini untuk mencegah ibu hamil kurang gizi yang menyebabkan sang anak terlahir stunting. Ketika program permakanan dipindah ke kelurahan, Risma merasa pengajuan akan lebih mudah sehingga para ibu hamil bisa segera mendapat permakanan.
"Cuma tadi masalahnya kan kadang, begitu ada gerakan ini kemudian tadi misalkan ada ibu hamil, ibu hamil ini gak terdata di data yang pokok tadi makanya itu bisa diambilkan di permakanan nah kemudian kan jadi berkurang waktunya," tuturnya.
Baca Juga: Bicara di Forum Perempuan di Turki, Presiden Erdogan Puji Risma