TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sudah Berani Sekolah, Siswi Korban Pengeroyokan Takut Bertemu Pelaku

Video pengeroyokannya viral di media sosial

IDN Times/Sukma Shakti

Surabaya, IDN Times - Dalam sebuah video yang viral di media sosial, seorang gadis dengan rambut panjang terurai menjadi bulan-bulanan gadis-gadis lain. Ia dijambak, dipukul, dan ditendang. Meski sempat jadi korban pengeroyokan, saat ini kondisi psikologinya sudah stabil.

Baca Juga: Viral Video Pengeroyokan Remaja Putri, Polisi Panggil 9 Pelaku

1. Kondisi psikologi korban sudah membaik

Ilustrasi. (IDN Times/Sukma Shakti)

 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya, Chandra Oratmangun sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk mendampingi korban, menjelaskan bahwa saat ini kondisi korban sudah membaik. Ia sudah bisa diajak berkomunikasi dengan orang asing.

"Dia sudah trauma ketika ini jadi viral. Aduh bu kok jadi kaya gini yo. Gak nyangka. Tapi tadi anaknya kuat dan tegar," ujar Chandra ketika dihubungi IDN Times, Jumat (5/7).

2. Masih ketakutan jika bertemu pelaku

IDN Times/Sukma Sakti

 

Meski sudah lebih baik dibanding pasca kejadian, Chandra mengatakan bahwa korban masih takut jika bertemu teman-temannya. Bayangan ketika dipukuli dan diteriaki secara beramai-ramai juga masih menghantuinya.

"Tadi masih merasa ketakutan, wajar ya. Kalau sewaktu-waktu ketemu temannya dia masih merasa ketakutan," tutur Chandra.

Selain trauma psikologi, lanjut Chandra, korban tidak mengalami trauma fisik yang berarti. Meski sempat mendapatkan kekerasan seperti dipukul, ditendang, dan dijambak, korban tidak mengalami belas luka maupun lebam-lebam.

"Gak ada luka atau memar. Sudah gak ada. Cuma menurut dia ketika selesai pemukulan itu agak sedikit pusing," ungkapnya.

3. Sang korban sudah berani ke sekolah

Berbagai Sumber

 

Chandra melanjutkan, sebenarnya korban sempat merasa takut untuk pergi ke sekolah ketika saatnya tiba nanti. Pasalnya beberapa dari pelaku pengeroyokan merupakan teman sekelas korban. Namun saat ini ia sudah berani untuk kembali bersekolah.

"Tadi saya tanya, kamu berani ke sekolah? Berani. Apa mau diantar oleh Bunda dan teman-teman dari DP5A? Wes gak usah bu saya berangkat dengan teman-teman. Saya berani kok," jelas Chandra menirukan.

Baca Juga: Video Pengeroyokan Anak-anak Viral, Pemkot Dampingi Pelaku dan Korban

Berita Terkini Lainnya