Pasien CT Value Ekstrem di Surabaya Ternyata Dites Pakai Alat Berbeda
Pantas skalanya pun berbeda!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Dokter Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) mengungkap temuan pasien COVID-19 yang memiliki nilai CT (Cycle Threshold) yang begitu rendah hingga mencapai angka 1,8. Padahal, nilai CT biasanya berkisar di dua digit angka. Ternyata, nilai CT yang ekstrem itu merupakan hasil pemeriksaan alat yang berbeda dari yang biasanya digunakan oleh masyarakat.
Baca Juga: Cerita Relawan RSLI Dampingi Pasien COVID-19 Hadapi Masalah Psikologi
1. Alat yang digunakan berbeda dengan RT-PCR biasanya
Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) Rumah Sakit Indrapura Lapangan (RSLI), dr. Fauqa Arinil Aulia, Sp.PK menerangkan bahwa hasil nilai CT 1,8 itu didapat dari pemeriksaan sampel menggunakan alat iiPCR (insulated isothermal Polymerase Chain Reaction). Alat ini menggunakan reagen yang lebih konstan dibanding alat PCR yang biasanya digunakan yaitu RT-PCR (reverse transcription PCR).
"Kalau ada angka, itu kita baca dulu. Hasil ini diperiksa dengan instrumen apa, laporannya apa. Kalau CT value 1,8 yang kemarin heboh itu, alatnya itu isothermal PCR. CT value 1,8 itu pasien saat masuk," ujar Fauqa saat memberikan keterangan kepada pers, Jumat (10/9/2021).
Baca Juga: RSLI Surabaya Rawat Pasien dengan CT Value Ekstrem, Varian Baru?