TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Naik Haji di Usia 103 Tahun, Tiwa Jadi CJH Tertua di Jatim

Dia masih kuat, loh!

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Usia senja tak menghalangi Tiwa Binti Sajarin (103), wanita asal Desa Beruh Kabupaten Pamekasan, untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan, berdasarkan Sistem Informasi dan Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat) Jawa Timur, Tiwa adalah calon jemaah haji tertua dari Jatim.

Baca Juga: Pacitan KLB Hepatitis A, Calon Jemaah Hajinya Dapat Perlakuan Khusus

1. Berangkat haji tanpa ditemani keluarga

IDN Times/Fitria Madia

Ketika ditemui di dalam kamarnya dalam Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Tiwa tengah sibuk mengenakan pakaiannya usai menunaikan salat asar. Ia kaget saat IDN Times meminta waktunya untuk wawancara. Pasalnya, Tiwa tak bisa menggunakan Bahasa Indonesia. Ia hanya lancar berbahasa Madura.

"Masuk TV, nggih? Aduh anggui kelambi gelun (masuk tv, ya? Aduh pakai baju dulu," ujarnya sembari terkekeh.

Tiwa juga melipat mukena yang baru ia gunakan. Teman sekamarnya yang sama-sama sepuh juga memperhatikannya saja. Pasalnya, Tiwa berangkat seorang diri tanpa ditemani keluarganya.

2. Berhaji dibiayai oleh anaknya

IDN Times/Fitria Madia

Tiwa menuturkan bahwa hajinya kali ini dibiayai oleh dua anaknya yang sudah berhaji terlebih dahulu. Ia pun tak keberatan baru berhaji di usai setua itu. Menurutnya, rejeki didapatkan seseorang tak mengenal waktu.

"Le abit. Kelopaen (sudah lama. Saya lupa)," tuturnya ketika ditanya kapan pertama kali didaftarkan haji.

Ia pun bersyukur karena dua dari tiga anaknya telah dapat berhaji bersama suami dan istrinya masing-masing. Urusan dia berhaji, itu urusan belakang baginya.

3. Fisik masih kuat karena rutin minum susu dan rempah-rempah

IDN Times/Fitria Madia

Meski sudah sepuh, fisik Tiwa masih nampak kuat. Bahkan ia berniat untuk berhaji tanpa menggunakan kursi roda. Ia juga sempat menunjukkan keahliannya berjalan dengan cepat tanpa didampingi oleh siapapun.

"Wat mekuat. Pokoke kuat (dikuat-kuatin. Pokoknya harus kuat)," tuturnya.

Kekuatan fisik yang bertahan lama ini didapatkan Tiwa dari kebiasaannya bertani. Selain itu, Tiwa rutin meminum campuran susu, telur, dan madu. Seminggu sekali Tiwa juga rutih membuat ramuan jamu dari rempah-rempah seperti kunyit, temulawak, dan jahe.

Baca Juga: Sunak, Janda Sebatang Kara Berangkat Haji dari Hasil Jualan Kacang

Berita Terkini Lainnya