TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lapor Polisi, Seorang Siswi SMK di Surabaya Diduga Dilecehkan Kepsek

Peristiwa terjadi pada 2019 silam

ilustrasi pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Surabaya, IDN Times - Seorang pria di Kota Surabaya berinisial MN (40) membuat laporan kepolisian atas dugaan pelecehan seksual yang diterima anaknya, ARN (19). Putrinya tersebut mengaku telah dilecehkan oleh kepala sekolahnya pada tahun 2019 silam. Namun, kejadian ini baru terungkap tahun 2021 saat ARN harus mengikuti ujian tatap muka di sekolah.

Baca Juga: Oknum Sulinggih di Bali Terkejut Perkara Pelecehan Seksual P-21

1. Kepala sekolah diduga melecehkan muridnya di ruangannya

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Arief Rahmat)

MN bercerita, peristiwa tersebut terjadi di akhir tahun 2019. Saat itu, ARN yang masih duduk di bangku kelas XI dipanggil kepala sekolahnya ke ruangannya. ARN pun menurut saja. Ketika memasuki ruangan tersebut, ARN mengaku dikunci dan dilecehkan oleh sang kepala sekolah.

"Anak saya orangnya aktif dan berprestasi. Dia aktif di pramuka. Jadi seperti tidak aneh kalau dipanggil kepala sekolah karena memang berprestasi. Tapi waktu masuk ruangan kepala sekolahnya kok begitu," ujar MN dengan suara tercekat saat dihubungi IDN Times, Rabu (3/3/2021).

2. Korban tak berani menceritakan ke orangtuanya

Ilustrasi kekerasan/pelecehan seksual. IDN Times/Sukma Shakti

Setelah kejadian itu, ARN tak berani langsung melaporkannya ke orangtua. Ia memilih diam dan menghindar dari sekolah. Tak lama kemudian, ARN mengikuti program magang sehingga tak lagi beraktivitas di sekitar sekolah.

"Saya masih sempat antar jemput anak saya ke tempat magangnya itu. Sebelum akhirnya saya ke Jakarta bulan Februari 2020," lanjut MN.

3. Korban terus menghindari sekolah

Ilustrasi Pemerkosaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Seusai program magang, pandemik COVID-19 menyerang. ARN pun bisa menghindari sekolah karena pembelajaran tatap muka ditiadakan. Ia masih menyimpan rapat luka batin dari peristiwa traumatis yang dialaminya.

"Setelah itu saya ke Jakarta. Hubungan sama anak dan sekolah lancar-lancar saja via Whatsapp," ungkap MN.

Akhirnya, peristiwa nahas itu baru terungkap pada bulan Februari 2021. MN sudah kembali ke Surabaya. Ia mendapat pemberitahuan dari sekolah bahwa ada ujian yang harus dilakukan dengan tatap muka pada hari Kamis dan Jumat (25-26/2/2021).

MN pun memberi tahu anaknya pengumuman tersebut. Bukannya senang akan kembali ke sekolah dan bertemu teman-temannya, ARN malah ketakutan. Ia tampak tertekan dan menyembunyikan sesuatu.

"Saya bilang, kamu gak usah malu atau mikirin masalah SPP. Soalnya SPP-nya memang sering nunggak-nunggak karena masalah ekonomi. Soalnya dia beberapa bulan lagi kan lulusan harus ikut ujian," tutur MN.

Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual oleh Perawat RS Haji, Polisi Kumpulkan Bukti

Berita Terkini Lainnya