Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berbangga lantaran banyak tokoh dari Jawa Timur yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Khofifah berharap dengan banyaknya perwakilan sebagai menteri, maka Jatim akan lebih diperhatikan oleh pusat.
1. Tiga pos strategis istana dipegang orang Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi. IDN Times/Ardiansyah Fajar Khofifah menyebut, tiga pos strategis di istana yang dijabat oleh orang dari Jawa Timur. Mereka adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno kelahiran Bojonegoro, Sekretaris Kabinet Pramono Anung asal Kediri, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko asal Kediri. Khofifah berharap dengan adanya 3 orang asal Jatim akan mempermudah komunikasi mereka.
"Tentu kita berharap bahwa sinergitas mereka dengan daerah asal mereka Jawa Timur itu nyambung. Kita membutuhkan banyak infrastruktur dasar berbasis rumah tangga. Ini saya baru rapat," ujarnya di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan, Rabu petang (23/10).
Baca Juga: Khofifah: Prabowo Tunjukkan Sikap Kenegarawanan
2. Khofifah percaya Mahfud MD kompeten sebagai Menkopolhukam
Menko Polhukam Mahfud MD. IDN Times/Teatrika Handiko Putri Kemudian Khofifah menyebut nama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Mahfud merupakan putra daerah Sampang dan menjadi tokoh besar di Madura. Khofifah percaya Mahfud akan mampu menjalani tanggung jawabnya sebagai Menko Polhukam dengan baik.
"Semua orang mengenal beliau dengan kompetensi dan kapasitas yang luar biasa. Pak Mahfud disana banyak titik tetap mumpuni. Sekarang pak Mahfud di Menko Polhukam, harapan seluruh warga bangsa bahwa komunikasi diantara seluruh stakheloder elemen strategis," lanjutnya.
3. Muhadjir diminta bisa berkoordinasi baik dengan menteri lain
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy. IDN Times/Margith Juita Damanik Nama menteri kelima yang disebut Khofifah adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Muhadjir merupakan kelahiran Madiun dan sempat menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
"Kita berharap bahwa kita bisa sama-sama punya ruang berkoordinasi terutama terkait dengan penyejahteraan masyarakat yang ada di dalam koordinasi Menko PMK itu. Bisa kita bangun koneksitas bisa lebih terpetakan karena masing kementerian tidak boleh punya visi misi. Visi misinya harus pemerintahan," jelasnya.
4. Halim diharapkan tuntaskan desa tertinggal
Politikus PKB Abdul Halim Iskandar tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc. Menteri berikutnya adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. Pria kelahiran Jombang ini sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim. Khofifah berharap Halim membawa perubahan dalam pemberdayaan desa tertinggal.
"Kita masih punya PR 361 desa tertinggal menurut Kemendes. Kalau menurut BPS ada 82 desa tertinggal. Tapi karena yang menghitung dan merilis itu Kemendes jadi kita ikut ngitung yang 361," tutur Khofifah.
Baca Juga: Tukang Bubur Langganan Halim Terkejut: Oh Jadi Menteri Sekarang