IDI dan Persi Sarankan Buat RS Karantina COVID-19, Risma Menolak
Lebih baik kerja sama dengan RS swasta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Surabaya dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuat rumah sakit darurat karantina khusus pasien COVID-19 yang bergejala ringan. Namun, saran ini langsung ditolak mentah-mentah oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
1. IDI dan Persi sarankan buat RS darurat untuk karantina
Awalnya, Risma mengeluh lantaran rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya selalu penuh, bahkan dipenuhi oleh warga nonSurabaya. Dampaknya, banyak warga Surabaya yang tidak bisa tertangani dengan cepat.
Ketua IDI Surabaya dr Brahmana Askandar dan Ketua Persi Jatim dr Dodo Anondo pun menyarankan agar dibuatkan rumah sakit darurat karantina bagi pasien COVID-19 yang bergejala ringan. Pasalnya, 80 persen pasien COVID-19 sebenarnya masuk dalam kategori ringan.
"Kami mengusulkan, ada rumah sakit karantina yang keluhannya ringan. Sehingga, tidak menangani rumah sakit agar bisa fokus pada yang berat," ujar Brahmana di Balai Kota Surabaya, Senin (11/5).
Baca Juga: Beri Dukungan, Risma Telepon Langsung Pasien COVID-19
Baca Juga: Risma: Ada 16 Klaster Penularan COVID-19 di Surabaya