TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh, 5 Bocah di Surabaya Terciduk Bolos Sekolah dan Ngelem

Mereka pun digondol ke Mako Satpol PP

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Anak-anak mabuk karena menghirup aroma lem (ngelem) kembali ditemukan di Surabaya, Senin (19/11). Penemuan ini merupakan yang kedua kalinya setelah penemuan pertama beberapa hari lalu. Kali ini, Satpol PP Pemkot Surabaya  yang memergoki 5 anak laki-laki tersebut.

Baca Juga: Duh, 10 Bocah di Surabaya Kepergok Sedang Mabuk Lem 

1. Ditemukan saat akan mengadakan pesta lem

IDN Times/Fitria Madia

Kepala Satpol PP Surabaya, Irvan Widyanto, mengatakan bahwa kelima anak tersebut ditemukan saat sedang bersiap-siap melakukan pesta lem di kawasan Banyurip Surabaya. Dari tangan mereka ditemukan sekaleng lem dan beberapa plastik berisi lem yang siap digunakan.

"Memang betul mereka sedang bolos dan kami dapati mereka membawa lem. Sepertinya mereka akan melakukan (ngelem)," ujar Irvan di kantornya, Senin (19/11).

Baca Juga: Heboh Remaja Mabuk Air Rebusan Pembalut, Ini Kandungan di Dalamnya

2. Mereka dibawa ke Mako Satpol PP untuk ditindaklanjuti

IDN Times/Fitria Madia

Setelah menangkap mereka, Satpol PP Surabaya membawa anak-anak tersebut ke Mako Satpol PP. Di sana mereka diperiksa secara mendalam oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) dan Dinas Kesehatan (Diskes).

"Ini kan sesuatu yang menurut kami mengkhawatirkan terkait kekhawatiran Ibu Wali Kota terhadap anak-anak kita. Kita akan dalami dan tidak kita perbolehkan pulang dulu," terangnya.

3. Salah satu anak positif mengonsumsi narkoba

IDN Times/Fitria Madia

Usai pemeriksaan dilakukan oleh Dinkes Surabaya, rupanya salah satu anak terbukti positif mengonsumsi narkoba jenis double l. Sementara keempat anak lainnya dinyatakan negatif mengonsumsi narkoba.

"Tadi berdasarkan hasil pemeriksaan dinyatakan positif untuk obat double L. Kita tanya mereka, sedang kita dalami mereka," lanjut Irvan.

4. Anak-anak tersebut tinggal di sekitar lokasi kejadian

IDN Times/Fitria Madia

Dari hasil pendalaman, rupanya mereka masih berusia sekitar 14-16 tahun. Mereka merupakanwarga Simo dan Banyuurip yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Ternyata pelajar berusia 14-16 tahun. Kita tidak perbolehkan pulang dulu. Kita panggil orang tua dan sekolahnya," tutup Irvan.

Baca Juga: Dipecat Tanpa Alasan Jelas, Pria Ini Mengelem Tangan di Lantai Kantor

Berita Terkini Lainnya