TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dalam Sebulan, Sampah Masker di Surabaya Capai 8 Kuintal!

Masker berakhir di TPA dalam bentuk cacahan

Pengolahan sampah masker di Surabaya. Dok Humas Pemkot Surabaya

Surabaya, IDN Times - Masker merupakan salah satu barang yang paling sering dipakai di tengah pandemik COVID-19. Dengan jumlah penduduk hampir 3 juta jiwa, sampah masker pun menumpuk setiap harinya di Kota Surabaya hingga ratusan kilogram. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan bahwa masker ini diolah dengan baik tanpa menimbulkan kontaminasi lingkungan atau penularan virus.

1. Sampah masker capai 863,15 kilogram per bulan

Anna Fajriatin saat menjaga posko PSBB di MERR Surabaya. IDN Times/Faiz Nashrillah

Plt Kepala DKRTH Kota Surabaya, Anna Fajriatin menyebutkan, berdasarkan data selama tiga bulan terakhir, rerata jumlah sampah masker sekali pakai di Surabaya dalam satu bulan mencapai  863,15 kilogram. Sampah masker medis ini merupakan jenis sampah rumah tangga spesifik yang memerlukan penanganan khusus.

"Sampah masker itu masuk ke semua TPS (tempat pembuangan sementara). Jadi jumlah rata-rata sampah masker itu per bulannya 863,15 kilogram,” ujar Anna, Sabtu (21/8/2021).

2. Masker bekas dominasi sampah spesifik

ilustrasi makser bekas (pixabay.com/마스크맨)

Keberadaan sampah masker ini pun mendominasi masker-masker di kategori spesifik lainnya. Jumlah masker di Surabaya merupakan 43,85 persen dari keseluruhan sampah spesifik seperti sampah baterai bekas, sampah kaleng semprotan bekas, sampah lampu bekas, dan sampah elektro bekas.

“Sampah masker menyumbangkan 43,85 persen. Lebih banyak dari sampah spesifik lainnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Inovatif! Peneliti LIPI Sulap Limbah Masker Medis Jadi Bijih Plastik

3. Sampah masker perlu dipilah terlebih dahulu dan didisinfeksi

Ilustrasi Sampah Medis (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Untuk mengolah sampah masker ini, Anna menjelaskan bahwa terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan. Pertama yaitu memilah sampah masker dari sampah lainnya kemudian ditimbang di TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Sampah-sampah masker ini harus dijadikan satu dan diberi label "Sampah Spesifik Masker Bekas" untuk mempermudah pengolahan berikutnya.

“Setelah itu, kita akan timbang dan didata. Lalu, sampah masker itu melewati proses disinfeksi dengan cara direndam menggunakan sabun atau chlorine selama 15 menit,” tuturnya.

Baca Juga: 1,5 Tahun Pandemik Ada yang Belum Paham Pakai Masker? Ini Tata Caranya

Berita Terkini Lainnya