TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bikin Kemah Lintas Agama, Trik FKUB Kota Pasuruan Jaga Toleransi 

Ada dialog perempuan lintas agama juga lho

IDN Times/Fitria Madia

Pasuruan, IDN Times - Menjadi kota yang terkenal dengan wisata religi islaminya tak membuat masyarakat muslim di Kota Pasuruan mengintimidasi warga yang beragama lain. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pasuruan, Ali Iqbal kepada IDN Times saat ditemui di kantornya, Rabu (27/2).

1. Belum ada konflik antar umat beragama di Kota Pasuruan

IDN Times/Fitria Madia

Ali menjelaskan bahwa hingga saat ini belum pernah terjadi gesekan antar umat beragama di Kota Pasuruan. Malah tempat ibadah juga dibangun saling berdekatan seperti yang ada di Jalan Jawa, dekat kompleks situs wisata religi makam KH Abdul Hamid dan Masjid Agung Al Anwar.

"Kota Pasuruan adalah kota yang agamis dengan penduduk multikultural. Dalam hal kerukunan, alhamdulillah sampai detik ini dalam keadaan kondusif. Antar pemeluk agama bisa saling menghormati dan bertoleransi," ujarnya.

Baca Juga: Bermotif Dendam, Tiga Orang Bakar Dua Pria di Pasuruan

2. Terdapat berbagai program untuk menjaga kerukunan

IDN Times/Fitria Madia

Untuk menjaga kerukunan ini, FKUB Kota Pasuruan menjalankan beberapa program antara lain dialog antar umat beragama, sarasehan, hingga dialog wanita lintas agama. Kegiatan dialog ini dilakukan minimal 3 bulan sekali.

"Di dalam dialog wanita lintas agama itu para perempuan dari berbagai agama berkumpul. Biasanya membahas masalah toleransi, kebersamaan, dan kebhinekaan. Sehingga di sini antar wanita itu kelihatan kekompakannya antar agama, tidak ada saling curiga," jelasnya.

3. Kalangan anak muda juga ditanamkan nilai toleransi

IDN Times/Fitria Madia

Selain itu, FKUB juga menyasar kalangan muda untuk turut menghormati sesama melalui kegiatan jalan sehat lintas agama. Dalam jalan sehat yang dilaksanakan tiap November tersebut, FKUB menggandeng sekolah-sekolah baik madrasah, sekolah kristen, dan sekolah negeri.

"Selama itu kita saling tertawa bersama. Happy-happy. Apalagi teman-teman Tionghoa itu pasti banyak sekali yang datang. Ada door prizenya juga untuk senang-senang," tuturnya.

Baca Juga: Sejahterakan Modin, Cara Kota Pasuruan Jaga Citra Daerah Religi

Berita Terkini Lainnya