TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mulai KBM, Tebuireng Hanya Izinkan Masuk Sepertiga Santrinya

Yang diizinkan hanya santri kelas IX dan XII

Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz. IDN Times/zainul arifin

Surabaya, IDN Times - Pondok Pesantren Tebuireng Jombang sudah mulai kegiatan belajar mengajar pada Senin (20/7/2020). Meski begitu, hanya sepertiga santri yang diizinkan kembali ke pesantren. Pembatasan ini dilakukan untuk memudahkan penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Cegah Corona, Pesantren Tebuireng Tutup Makam Gus Dur dan Gus Sholah

1. Hanya santri kelas akhir yang diizinkan masuk

Kapolda Jatim dan Pangdam tiba di Pesantren Tebuireng Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Pengasuh Ponpes Tebuireng, Abdul Halim Mahfudz atau biasa dipanggil Gus Kikin mengatakan bahwa para santri yang masuk diwajibkan mengikuti isolasi di pesantren selama dua pekan. "Saat ini hanya santri kelas akhir saja, yaitu kelas IX dan XII yang masuk," ujarnya, saat menjadi pembicara dalam Ngobrol Seru IDN Times, Kamis, (23/7/2020).

Jumlahnya, lanjut dia, hanya 1070 atau sepertiga dari total santri Tebuireng yaitu sekitar 3900 orang. Sementara santri lain, termasuk yang baru akan diizinkan masuk setelah pihak pesantren melakukan evaluasi.

 

Baca Juga: Hindari Corona, Tebuireng Jombang Pulangkan Santri dengan Bus

2. Tak hanya akademik, pembukaan kembali kegiatan belajar juga didasari pertimbangan sosial

Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz. IDN Times/Zainul Arifin

Pembukaan kegiatan belajar yang dilakukan pihak pesantren, kata dia, didasari oleh pertimbangan matang. Selain alasan akademik, mereka juga mempertimbangan masalah lain seperti kondisi sosial masyarakat sekitar.

"Kalau kegiatan belajar tertunda, ada kerugian moral yang tak bisa kita hitung. Belum lagi menghitung dampak ke lingkungan, ada banyak penjual makanan dan UMKM yang selama ini vakum," kata Gus Kikin.

Ia juga mengaku terus mewanti-wanti santrinya untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Jangan sampai mereka lengah meskipun saat ini Jombang sudah masuk menjadi zona orange. "Jadi apapun, bagaimanapun, kita akan berusaha agar pendidikan agama berjalan, tetapi tetap sehat semua," ujarnya. 

Baca Juga: Tebuireng Minta Keluarga Diberi Kesempatan Melepas Jenazah COVID-19

Berita Terkini Lainnya