TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suhu di Jatim Lebih Dingin saat Malam dan Pagi, Ini Penyebabnya

Yuk simak!

Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya dari udara. Dok. Humas Pemkot Surabaya

Surabaya, IDN Times - Suhu dingin dirasakan warga Jawa Timur (Jatim) akhir-akhir ini. Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda membenarkan adanya perubahan suhu yang signifikan ketika malam hari. Tapi hal ini ternyata wajar terjadi saat musim kemarau.

Baca Juga: Fenomena Frost di Gunung Bromo, Bawa Baju Hangatmu Guys!

1. Sebut terjadi fenomena bediding

Pexels.com/Kristin Vogt

Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda, Tegur Tri Susanto mengatakan, suhu dingin pada malam dan dini hari saat musim kemarau sudah biasa terjadi di Indonesia khususnya Jatim. Fenomena ini kerap disebut dengan bediding.

"Istilah di masyarakat biasa dikenal sebagai bediding, biasa terjadi pada musim kemarau.
Hal ini termasuk hal yang wajar dan normal pada saat musim kemarau," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (26/7/2022).

2. Karena aliran udara dingin dari Australia

ilustrasi musim dingin di Bumi (unsplash.com/Adam Chang)

Ada dua faktor yang menyebabkan bediding, Teguh menyebut faktor pertama yang mempengaruhi suhu dingin pada malam hari di Jatim ialah aliran udara. Dia menjelaskan kalau aliran udara yang masuk ke Jatim berasal dari Australia.

"Aliran udara yang dibawa ini, udara dingin," kata dia.

Baca Juga: Dingin, Suhu Udara di Kaki Rinjani Bisa Tembus 12 Derajat Celcius

Berita Terkini Lainnya