Fenomena Frost di Gunung Bromo, Bawa Baju Hangatmu Guys!

Malang, IDN Times - Fenomena frost atau embun upas yang muncul di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menunjukkan bahwa suhu di kawasan tersebut sangat rendah. Diperkirakan saat ini suhu di kawasan TNBTS berada pada kisaran 2-6 derajat celcius. Suhu tersebut merupakan yang terendah jika dibanding pada waktu lain.
1. Pengunjung diminta membawa baju hangat yang cukup
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BBTNBTS, Syarif Hidayat menjelaskan bahwa fenomena embun upas memang hampir selalu terjadi setiap tahun. Biasanya fenomena ini muncul menjelang puncak musim kemarau. Selain suhu yang lebih dingin dari biasanya, kondisi juga cenderung lebih kering.
"Bagi wisatawan tentu kami menyarankan untuk membawa persiapan yang cukup. Terutama pakaian hangat, serta sebisa mungkin membawa makanan atau minuman hangat," katanya Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: Fenomena Frost Kembali Muncul di Gunung Bromo
2. Hati-hati dalam penggunaan api
Lebih jauh, Syarif menambahkan bahwa dengan kondisi yang lebih kering, wisatawan juga diminta lebih berhati-hati. Terutama untuk penggunaan api. Kondisi kering memang bisa memicu munculnya kebakaran jika penggunaan api tidak diperhatikan.
"Jadi kami juga meminta pengunjung untuk bijak dalam menggunakan api. Karena bisa memicu kebakaran jika tidak diperhatikan dengan benar," imbuhnya.
3. Fenomena frost belum berakhir
Syarif menyebut bahwa fenomena frost di kawasan TNBTS saat ini merupakan awal. Sebab, puncak musim kemarau masih belum tiba. Namun demikian, ia menyebut bahwa secara detail pihaknya tidak bisa memastikan kapan puncak kemarau akan tiba. Tetapi jika merujuk pada pengalaman sebelum-sebelumnya, maka puncak kemarau diperkirakan pada bulan Agustus.
"Kami tidak bisa memastikan kapannya. Untuk lebih validnya tentu BMKG yang lebih tahu," sambungnya.
4. Pendakian Semeru masih ditutup
Sementara itu, saat ini pendakian ke Semeru masih ditutup. Hal itu setelah status Gunung Semeru masih berada pada level 3. Pihak TNBTS tak ingin mengambil risiko dengan membuka jalur pendakian hingga kondisi Gunung Semeru benar-benar stabil.
"Kami belum bisa memastikan penutupan sampai kapan. Karena status Semeru masih level 3," pungkasnya.
Baca Juga: Menggeliatkan Bromo Lewat Kearifan Lokal Suku Tengger
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.