Sesajen Ditendang, Padahal Punya Makna Bagi Masyarakat Lokal
Semoga masnya segera muncul buat beri klarifikasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Aksi pria membuang dan menendang sesajen di kawasan terdampak erupsi Semeru dikomentari pakar antropologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Toetik Koesbardiati. Menurut dia, aksi tersebut seharusnya tidak dilakukan karena bisa mengusik kepercayaan masyarakat setempat.
1. Sesajen bagian dari kepercayaan sejak lama
Toetik mengatakan, sesajen adalah bagian dari kepercayaan masyarakat sekitar yang sudah ada sejak lama, yakni animisme. Kepercayaan ini mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini, yakni alam dan lingkungan seperti gua, pohon hingga gunung memiliki jiwa yang harus dihormati.
"Religi itu kan awalnya memang berkaitan dengan lingkungan ya. Makanya ada kepercayaan animisme. Orang percaya bahwa batu itu punya penunggu. Maka masyarakat pun mempercayai ada punden, tempat sakral bagi masyarakat lokal," ujarnya, Selasa (11/1/2022).
Baca Juga: Sesajen Ditendang, Alissa Wahid: Nusantara Milik Semua Golongan
Baca Juga: Perburuan Pria Tendang Sesajen di Semeru Masih Nihil