Santri Gontor Meninggal Saat Kemah, Kemenag Jatim Minta Usut Tuntas
Tak akan beri sanksi pada pesantren Gontor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kantor Perwakilan (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur (Jatim) telah menerima laporan meninggalnya seorang santri bernama Albar Mahdi (17) di Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor, Ponorogo pada 22 Agustus 2022 lalu. Hasil laporan menyebut peristiwa itu murni kekerasan antarsantri.
"Kami dari Kemenag Jatim menyayangkan terjadinya perisitiwa itu, mengapa sampai terjadi tindak kekerasan antarsantri di pondok pesantren. Kejadian itu murni antarsantri," ujar Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jatim, Mohammad As'adul Anam saat konferensi pers, Selasa (6/9/2022).
1. Kekerasan berawal dari kegiatan kemah, minta polisi usut tuntas
Kekerasan itu bermula dari kegiatan perkemahan yang dilakukan pada 15 - 16 Agustus 2022. Ketika kegiatan berakhir, korban yang merupakan ketua panitia mengembalikan alat-alat perkemahan pada 22 Agustus 2022. Ternyata dalam pengembalian alat ada yang kurang. Alhasil, terjadi cekcok antara korban dengan pelaku yang merupakan seniornya.
"Kejadiannya saat ditanya pengembalian peralatan perkemahan," kata As'ad. "Yang mengalami kekerasan satu orang," dia menambahkan. Sementara yang melakukan kekerasan, As'ad mengaku belum tahu jumlah pastinya.
Atas dasar itulah, Kanwil Kemenag Jatim memastikan bahwa Ponpes Gontor membuka pintu lebar bagi aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Karena, peristiwa dugaan kekerasan itu diklaim terjadi di luar sepengetahuan Ponpes.
"Kami mendukung penuh pihak yang berwenang untuk menyelidiki kasus ini," tegas As'ad.
Baca Juga: Ada Dua Santri Lain yang Jadi Korban Dugaan Penganiayaan di Gontor
Baca Juga: Selidiki Dugaan Penganiayaan Santri Gontor, Polisi Periksa 9 Saksi