Surabaya, IDN Times - Orangtua di Surabaya mulai mengikuti orientasi atau Masa Orientasi Orang Tua (MOT), Sabtu (22/7/2023). Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berpesan kepada orangtua agar tak berkecil hati andai anaknya tak masuk ke sekolah negeri. 

"Salah satu contoh ketika semua minta masuk negeri jangan sampai kalau gak mencapai tidak diberi semangat. Yakinkan kalau dia berlian ditaruh di sekolah manapun akan tetap jadi berlian. Jadi jangan ada orang tua memaksa anaknya," ujarnya.

MOT tersebut digelar di Mawar Sharon Christian School yang diikuti oleh perwakilan wali murid SD-SMP di Surabaya. Di setiap sekolah juga menggelar MOT melalui zoom meeting. Eri mengatakan, MOT digelar untuk membangun mindset orangtua agar tak membebani anak. Termasuk tak memaksakan anak masuk negeri ketika tidak diterima. 

Bila anak tak masuk sekolah negeri, orang tua harus memberi semangat anak. Bukan malah anak dilemahkan karena tak bisa masuk sekolah negeri. "Kalau orangtua kasih semangat, dia akan semangat, kalau orang tua melemahkan, dia akan lemah. Ya itulah harus kita bangun," ungkap dia.

Selain itu, dalam MOT itu Eri berpesan agar orang tua tak menuntut anak untuk mendapat nilai tinggi. Sebab bisa saja anak tersebut memiliki kemampuan yang baik dibidang non akademik. "Seperti basket, biarkan dia menjadi pemain basket, tapi akademiknya harus lulus dengan tidak nilai yang harus sempurna," terangnya.

Sementara itu, salah satu wali murid SD Kedungdoro 5, Puput (31) menyambut baik MOT ini. Menurutnya maateri yang diberikan dapat membuat orang tua sadar dalam mendidik anak. 

"Bagus sih mbak, pak Eri kasih tau banyak hal cara mendidik anak memperlarukan anak juga, ngasih tau tidak keras dengan lembut asal dia ngerti," ujar Puput. 

Puput menyebut, dirinya memang selama ini cukup keras dalam mendidik anak. Namun setelah masa orientasi ini ia akan mengubah cara mendidik anak. "Sebenarnya saya cukup keras mendidik anak. Tapi tadi karena omongan pak Eri, kayaknya saya akan berubah benar kaya pak Eri tadi," pungkas Puput. 

Baca Juga: Eri Cahyadi Target 65 Ribu Keluarga Miskin Punya Penghasilan Rp4 Juta