TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RS COVID-19 di Jatim Nyaris Kolaps, PERSI Usul Tambah RS Lapangan

Tingkatkan kepatuhan protokol kesehatan guys

Kondisi di RSUD dr Soetomo, antrean pasien sempat menumpuk. Dok. Istimewa.

Surabaya, IDN Times - Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim, dr Dodo Anondo mengusulkan agar pemerintah menambah rumah sakit lapangan untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan yang mulai penuh.

Sekadar diketahui, ketersediaan tempat tidur alias bed rumah-rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) menipis. Bahkan persentasenya hampir 100 persen. Baik di ruang isolasi biasa maupun ruang ICU COVID-19.

Baca Juga: RSUD dr. Soetomo Buka Gedung Parkir untuk Pasien COVID-19

1. PERSI sarankan tambah rumah sakit lapangan

RS Lapangan Indrapura juga mulai penuh dan menambah bed. Dok. Istimewa.

Menurut Dodo, upaya yang paling ideal adalah menambah rumah sakit lapangan untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan. Sehingga, pasien dengan gejala ringan dan sedang bisa segera tertangani tidak menjadi berat. Tapi jika harus menambah bed di rumah rujukan akan sulit karena ruang dan tenaga kesehatan terbatas.

"Penekanannya di hulu harus diperketat. Masyarakat ini, sampai sekarang seperti hari-hari biasa merasa gak ada COVID-19. Ini yang harus diantisipasi, bagaimana masyarakat harus betul-betul taat sehingga perlu pengetatan dari PPKM," kata Dodo, Senin (28/6/2021).

Dodo mengatakan, masyarakat diimbau tidak takut periksa ketika sudah merasakan ada gejala maupun pernah kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Sebaliknya, kalau dirasa tidak perlu ke RS ya sudah di tingkat RT/RW dan kelurahan betul-betul dijaga masyarakatnya biar tidak kemana-mana," kata Dodo. 

2. Peningkatan terjadi karena banyak lonjakan kasus

Tangkapan layar video viral nakes kelelahan di RSUD dr Harjono Ponorogo. Dok. Istimewa.

Menurut Dodo, peningkatan itu terjadi karena lonjakan kasus di hampir seluruh daerah Jatim. Terlebih, pasien yang masuk rumah sakit bergejala sedang dan berat.

"Banyak kasus terlambat masuk, rata-rata yang datang sudah dengan gejala sedang ke berat," ujarnya.

Baca Juga: Pasien COVID-19 di RSLI Bertambah dari Klaster Keluarga

Berita Terkini Lainnya